Washington, D.C, Gatra.com - Sebuah rudal yang diluncurkan Houthi yang didukung Iran menghantam sebuah kapal tanker berbendera Norwegia, di lepas pantai Yaman pada hari Selasa (12/12).
“Kejadian itu menyebabkan kebakaran,” kata Komando Pusat AS menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa yang segera dilaporkan, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (12/12).
“Strinda (nama kapal) melaporkan kerusakan yang menyebabkan kebakaran di kapal, namun tidak ada korban jiwa saat ini," kata CENTCOM mengatakan dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter.
Ditambahkan bahwa kapal perusak Angkatan Laut AS telah mendengar seruan kapal tersebut dan sedang memberikan bantuan.
Serangan malam hari terjadi ketika kapal tanker kimia melewati Bab-el-Mandeb, selat antara Yaman dan Afrika timur laut. Selat ini mengarah ke Laut Merah, jalur utama menuju Terusan Suez.
Serangan tersebut merupakan eskalasi terbaru dari kelompok Houthi di Yaman, yang semakin sering menargetkan kapal-kapal di lepas pantai dengan rudal dan serangan pesawat tak berawak.
Baca Juga: Milisi Houthi Yaman Membajak Kapal Miliarder Israel di Laut Merah, 25 Awak Kapal Disandera
Kapal perang AS yang berpatroli di Laut Merah telah menembak jatuh rudal dan drone Houthi beberapa kali, sejak kelompok tersebut memulai serangan sebagai bentuk dukungan terhadap Warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok Houthi menangkap sebuah kapal pengangkut mobil komersial, Galaxy Leader, pada tanggal 19 November dan memaksanya digiring ke pelabuhan Hodeidah di Yaman, di mana kapal tersebut masih disandera.
Strinda, sebuah kapal tanker sepanjang 472 kaki (144 meter), dibangun pada tahun 2006 dan sedang berlayar menuju Terusan Suez pada saat serangan terjadi.
Kapal tersebut dimiliki oleh Mowinckel Chemical Tankers AS, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Bergen, Norwegia.
