Home Politik Prabowo ke Anies soal Polusi Udara: Susah Kalau Salahkan Angin

Prabowo ke Anies soal Polusi Udara: Susah Kalau Salahkan Angin

Jakarta, Gatra.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sempat mengkritik calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait polusi di Jakarta dalam debat capres pertama di kantor KPU, Jakarta, Selasa malam (12/12).

Prabowo awalnya mempertanyakan kepemimpinan Anies selama lima tahun di Jakarta dengan anggaran mencapai Rp80 triliun yang enggak berhasil membuat sesuatu yang berarti untuk mengurangi polusi.

Anies lalu memulai argumennya dengan fenomena Covid-19. "Ketika satu daerah katakan di tempat kami enggak ada Covid. Kami ada Covid banyak. Ketika ditanya kenapa enggak ada Covid, kami tidak punya alat Covid," jelas Anies.

Namun kemudian Prabowo mengingatkan dirinya tidak bertanya soal Covid. "Saya tidak tanya Covid saya tanya polusi.”

Anies kemudian menjelaskan bahwa ada hari di mana udara Jakarta bersih dan ada harinya udara kotor.

"Tapi apa yang terjadi? Ada hari di mana kita bersih, ada hari di mana kita kotor. Ada masa Minggu pagi Jagakarsa sangat kotor, apa yang terjadi? Polusi udara tidak punya KTP, angin tidak punya KTP. Angin itu bergerak dari sana ke sini," ujar Anies.

"Ketika polutan PLTU mengalir ke Jakarta, maka Jakarta ada indikator polusi udara. Ketika angin bergerak ke Lampung, ke Sumatra, ke Laut Jawa, di sana tidak ada monitor, maka Jakarta pada saat itu bersih. Kalau problem dalam kota saja, maka konsisten tiap waktu kita punya masalah, konsisten tiap waktu ya kita punya masalah polusi," lanjutnya.

Menanggapi jawaban Anies, Prabowo mengatakan bahwa Anies tak seharusnya menyalahkan angin dalam hal ini.

"Ya susah kalau kita menyalahkan angin dari mana aja. Jadi saya bertanya, dengan anggaran segitu besar langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk dengan riil dalam lima tahun mengurangi polusi juga di mana rakyat Jakarta begitu banyak yang mengalami sakit pernapasan."

"Jadi saya kira kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan, dan sebagainya, ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu. Terima kasih," lanjut Prabowo.

39