Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan pihaknya sempat menyarankan agar calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto bersikap sedikit ‘nakal’ saat debat Capres pada Selasa, (12/12) malam.

Hal ini dikarenakan, Prabowo kerap diserang pasangan capres lain. Salah satunya mengenai isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di mana Prabowo disebut-sebut menculik aktivis pada tahun 1998.

Budiman menyebut, saran 'nakal' itu disampaikan TKN kepada Prabowo di tengah-tengah jeda debat capres.

"Kita tahu, kita kerubungin Pak Prabowo, 'Pak, ada serangan tadi gini, gimana kalau coba bapak nakal juga, nakal dikit gitu ya'," kata Budiman di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Rabu, (13/12).

Mendengar saran itu, Prabowo langsung menolak. Budiman mengatakan Prabowo ingin debat capres itu menjadi forum demokrasi politik.

Baca Juga: Debat Perdana, Prabowo akan Berantas Korupsi hingga Akar-Akarnya

"Apa kata Pak Prabowo? 'Enggak, enggak mau saya. Saya enggak mau. Saya harus menghargai forum demokrasi politik ini'," ungkapnya.

Melihat keputusan itu, Budiman menilai Prabowo datang sebagai capres. Prabowo kata dia bukan boneka yang bisa disetir untuk mengikuti saran atau arahan apapun dari tim kampanyenya.

"Ya sudah, pada akhrinya kan tim semua TKN, kan penentu akhirnya dia. Beliau menunjukkan beliau bukan boneka. Beliau ada sebagai capres bukan untuk kami setir. Posisi kami adalah memberi masukan dan pada akhirnya penilaian lapangan kita serahkan kepada beliau," tandas Budiman.