Home Teknologi Lembaga PBB Berpusat di Jakarta Ini Kembangkan Teknik Analisi Data untuk Capai Pembangunan Berkelanj

Lembaga PBB Berpusat di Jakarta Ini Kembangkan Teknik Analisi Data untuk Capai Pembangunan Berkelanj

Jakarta, Gatra.com- Lembaga UN Global Pulse Asia Pacific memaparkan sejumlah studi kasus yang dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan para pemangku kepentingan sekaligus berupaya menjajaki potensi kolaborasi dengan media saat menggelar diskusi dan lokakarya media marketplace yang diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski Selasa, 12/12 lalu.

Salah satu studi kasus yang dibahas adalah laporan hasil kerjasama antara United Nations Global Pulse Asia Pacific dengan Kementerian PPN/Bappenas bertajuk Horizon Scanning: Masa Depan UMKM Di Indonesia.

Sebagai pusat inovasi regional yang diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB, UN Global Pulse Asia Pacific bertujuan untuk memanfaatkan dan menerapkan pendekatan inovasi berbasis data dan bukti guna mendukung dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Pendalaman riset ini dilakukan melalui terobosan pola pikir baru dalam merancang solusi-solusi menuju pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) dengan menggunakan pola pikir Quintet of Change Capabilities yang terbagi menjadi lima metode yaitu: data, transformasi digital, inovasi, foresight atau analisa masa depan, dan ilmu perilaku.

Direktur Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi, Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Ir. Ahmad Dading Gunadi, Ma, menyebut, kerjasama dengan UN Global Pulse Asia Pacific ini merupakan upaya untuk membantu pelaku UMKM agar bisa mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai risiko dan perkembangan baru dalam dunia usaha.

Serta untuk mendukung pelaku UMKM agar dapat mengidentifikasi peluang dan potensi usaha masa depan. Hasil riset dari kerjasama ini menunjukkan bahwa ada sejumlah faktor pendukung dan indikator yang bisa berdampak pada masa depan UMKM di Indonesia.

"Temuan ini tentunya akan memperkaya pandangan Bappenas sehingga membantu kami dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 dan memastikan terwujudnya ekosistem UMKM yang dinamis, berkembang, dan responsif,” ujar Ahmad.

Wawasan dan temuan dari pendalaman riset berbasis Quintet of Change Capabilities yang telah diterapkan UN Global Pulse Asia Pacific dapat menjadi panduan bagi pihak pemerintah maupun swasta dalam pengembangan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Dalam beberapa tahun terakhir, UN Global Pulse Asia Pacific telah mempublikasikan sejumlah laporan yang menerapkan lima metode Quintet, seperti ‘Pemetaan Risiko COVID-19 Untuk Provinsi Jawa Barat’ pada durasi tahun 2020-2021 dan ‘Beyond Sticky Floors: Mengatasi Hambatan Perilaku Dengan Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Kebutuhan Pengusaha Perempuan’.

Kepala UN Global Pulse Asia Pacific Ahmed El Saeed menyebut, sebagai mitra analisis yang menggunakan pendekatan metode terintegrasi, UN Global Pulse Asia Pacific dengan senang hati mendukung proses perencanaan pemerintah Indonesia maupun negara lainnya di Asia Pacific yang membutuhkan.

"Metode foresight atau analisa masa depan hanyalah salah satu dari sejumlah metode yang kami tawarkan. Besar harapan kami, metode yang kami gunakan ini dapat mendorong pembangunan kapasitas perancangan kebijakan yang lebih adaptif dan antisipatif terhadap tantangan masa depan,” ungkap Ahmed.

Lebih dari sepuluh tahun, mulai dari kegiatan yang dilakukan Pulse Lab Jakarta yang kemudian bertransformasi menjadi pusat inovasi di tingkat regional pada pertengahan tahun 2023, United Nations Global Pulse Asia Pacific telah melaksanakan lebih dari 100 proyek yang mencakup delapan tema terkait pembangunan berkelanjutan dan menghasilkan 67 set data berdasarkan pendekatan di 21 Negara di kawasan Asia Pasifik.

Ke depan, United Nations Global Pulse Asia Pacific yang berbasis di Jakarta akan melakukan berbagai riset dengan implementasi desain sistem, big data, dan kecerdasan buatan untuk pengembangan platform dan analisis data dalam menghasilkan solusi-solusi forward-thinking.

“Solusi-solusi yang berdasarkan forward-thinking ini kami harap dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan dalam perancangan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam merespons krisis kemanusiaan, solidifikasi ketahanan iklim, dan meningkatkan efektivitas proses pengambilan keputusan berbasis transformasi digital,” ungkap Ahmed.

97