Home Internasional Penembakan di Universitas Praha, 14 Tewas dan 25 Lainnya Luka-luka

Penembakan di Universitas Praha, 14 Tewas dan 25 Lainnya Luka-luka

Praha, Gatra.com - Korban tewas dalam penembakan di Universitas Charles Praha, Republik Ceko bertambah menjadi lebih dari 14 orang. 

“Lebih dari 14 orang tewas dan sedikitnya 25 orang terluka,” kata kepala polisi Martin Vondrasek kepada wartawan setelah penembakan, yang terjadi di pusat bersejarah kota tersebut, dikutip AFP, Kamis (21/12).

“Penembakan di sebuah universitas di Praha tengah yang menewaskan lebih dari 14 orang, tidak terkait dengan terorisme internasional,” kata pemerintah Ceko.

“Tidak ada indikasi bahwa kejahatan ini ada hubungannya dengan terorisme internasional,” kata Menteri Dalam Negeri Vit Rakusan kepada wartawan, mengenai penembakan di Universitas Charles.

Kekerasan di pusat bersejarah kota itu memicu evakuasi besar-besaran, respons besar-besaran dari polisi bersenjata lengkap, dan peringatan bagi masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Penembakan terjadi di Fakultas Seni Universitas Charles, yang terletak di dekat lokasi wisata utama di Jembatan Charles abad ke-14.

Penembakan pada hari Kamis ini adalah yang terburuk sejak Republik Ceko merdeka pada tahun 1993.

Presiden Ceko Petr Pavel mengatakan jika dia “terkejut” dengan kekerasan tersebut dan menyatakan penyesalan mendalam dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan kerabat para korban.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan juga dia terkejut dengan kekerasan yang tidak masuk akal dalam penembakan yang merenggut beberapa nyawa hari ini.

Layanan darurat Praha mengatakan pada X bahwa sejumlah besar unit ambulans, dikerahkan di fakultas, dan menambahkan bahwa korban cedera berkisar dari ringan hingga sangat serius.

Nova TV swasta melaporkan ledakan dan seorang pria bersenjata di atap gedung di pusat bersejarah Praha.

Menteri Dalam Negeri Vit Rakusan mengatakan tidak ada pria bersenjata lainnya yang terkonfirmasi, dan meminta masyarakat untuk mengikuti instruksi polisi.

Polisi menutup area tersebut dan meminta masyarakat yang tinggal di dekatnya untuk tetap berada di rumah.

Meskipun kekerasan bersenjata massal jarang terjadi di Republik Ceko, negara ini telah diguncang oleh beberapa kejadian dalam beberapa tahun terakhir.

Seorang pria berusia 63 tahun menembak mati tujuh pria dan seorang wanita pada tahun 2015, sebelum bunuh diri di sebuah restoran di kota tenggara Uhersky Brod.

Seorang pria membunuh enam orang di ruang tunggu sebuah rumah sakit di kota timur Ostrava pada tahun 2019, dan seorang wanita lainnya meninggal beberapa hari kemudian. Pria itu menembak dirinya sendiri hingga tewas sekitar tiga jam setelah serangan itu.

49