Home Regional Gantikan Bentor, Becak Kayuh Listrik Bakal Beroperasi di Malioboro

Gantikan Bentor, Becak Kayuh Listrik Bakal Beroperasi di Malioboro

Yogyakarta, Gatra.com – Komunitas pengemudi becak motor (bentor) Malioboro menyambut baik akan beroperasinya 50 unit becak kayuh listrik mulai Februari tahun depan. Mereka berharap, selama belum semua pengemudi becak berganti becak kayuh listrik, razia terhadap bentor tidak dilakukan.

Becak kayuh listrik atau becak kayuh bertenaga alternatif (Berkreatif), Sabtu (23/12), resmi diluncurkan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai ganti becak konvensional dan bentor. Becak ini dikembangkan selama empat tahun terakhir dan 50 unit akan diujicoba tahun depan.

Diproduksi oleh PT. Juara Bike, becak kayuh listrik menggunakan baterai lithium dengan daya hidup hingga 1.000 putaran kaki dan daya pengisian 4-5 jam. Rencananya bakal disiapkan stasiun pengisian dan pertukaran baterai di beberapa titik, salah satunya di Jalan Ketandan.

Dewan Penasihat dan Perlindungan Paguyuban Tukang Becak, Brotoseno, melihat konsep becak kayuh listrik mengadaptasi idenya bahwa becak tidak lagi mengandalkan kayuhan kaki sebagai tenaga penggerak.

“Saya sempat membuat becak dengan tenaga penggerak dari mesin potong rumput, mesin parut kelapa, mesin diesel, dan terakhir menggunakan tenaga listrik dari aki,” katanya.

Menurutnya, keberadaan becak yang tidak lagi mengandalkan kayuhan kaki sebagai penggerak ini sebagai upaya menghargai kemanusiaan. Sebab banyak pengemudi becak kayuh kerap dibayar murah.

Brotoseno menjelaskan, becak kayuh listrik ini akan diserahkan ke koperasi yang dibentuk Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY) kemudian pengemudi menyewa harian dengan tarif murah.

Mengenai tarif, ia mengusulkan tarif dibebaskan di awak operasi agar ada proses tawar menawar antara penumpang dan pengemudi. Jika becak ini sudah diterima publik, besaran tarif akan disesuaikan dengan jarak.

“Kalau saya kemarin mengusulkan ke legislatif, kalau bisa unit becak kayuh listrik ini disesuaikan dengan jumlah pengemudi becak agar mereka meningkat kesejahteraannya. Ada 1.700 pengemudi bentor dan 1.500 pengemudi becak kayuh. Total sekitar 3.200 unit yang dibutuhkan,” katanya.

Ketua Satgas PBMY Heru Santoso menegaskan, sebelum semua pengemudi becak di Malioboro mendapatkan unit becak kayuh listrik, Pemda DIY dan kepolisian diminta tidak melakukan razia terhadap bentor.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, mengatakan becak kayuh listrik ini menjadi bagian dari penataan sumbu filosofi untuk mengurangi polusi udara yang bersumber dari bentor. Bentor juga melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

“Penataan transportasi di kawasan sumbu filosofi meliputi penerapan semi pedestrian, penerapan sistem goratory, dan penataan moda transportasi tradisional yang terdiri dari becak dan andong,” jelasnya.

Penataan becak dimulai dengan pembuatan purwarupa becak kayuh tenaga penguat alternatif pada 2022 dan diuji pada awal 2023. Tahap pertama pengadaan becak kayuh listrik sebanyak 50 unit dan secara bertahap bertambah hingga 800 unit.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, berharap becak kayuh listrik harus dibarengi kerja sama dengan hotel-hotel sebagai upaya pembinaan pada pengemudinya.

“Upaya ini dilakukan agar pengemudi becak naik kelas sehingga bisa sukses menjadi ikon baru wisata di Yogyakarta,” pungkasnya.

153