Home Nasional Relawan Prabowo - Gibran : Keluar dari Middle Income Trap Adalah Keputusan Brilian

Relawan Prabowo - Gibran : Keluar dari Middle Income Trap Adalah Keputusan Brilian

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Roy Edison Maningkas memuji penampilan calon wakil presiden  (Cawapres) pasangan calon nomor urut 2, Gibran dalam debat Cawapres, Jumat (22/12) kemarin di Jakarta.

 

Gibran, lanjut Roy, tampil luar biasa, terutama saat Gibran menjelaskan secara tegas bahwa Indonesia harus keluar dari middle income trap,yaitu situasi dimana suatu negara sudah masuk pada negara pendapatan menengah ,hendak bergerak kependapatan yang lebih tinggi ,menjadi negara pendapatan negara maju.

 

“Ini adalah keputusan yang brilian. Sehingga kita tak perlu terpaku pada sektor bisnis yang itu-itu saja. Perlu adanya gebrakan untuk dapat memajukan ekonomi di Indonesia,” kata Roy dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Sabtu (23/12).

 

Roy menjelaskan, middle income trap atau MIT adalah fenomena yang banyak mengancam negara-negara berkembang, yang sedang berusaha membangun ekonominya. MIT dimaknai sebagai suatu situasi dimana negara-negara berpendapatan menengah sulit meningkatkan posisi mereka ke pendapatan tinggi.

 

“Jadi memang hilirisasi dijalankan jangan hanya untuk sektor ekstraktif saja. Hilirisasi tidak hanya sektor tambang saja, tapi juga hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital, dan lain-lain," imbuh penasehat tim 8 - Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) itu,.

 

Diungkapkan Roy, ada banyak sektor yang untuk dapat memajukan sektor ekonomi. Salah satunya dengan lebih memperhatikan sektor ekonomi kreatif.

 

“Kita sama-sama tahu bahwa kita memiliki 64 juta UMKM yang menyumbang 61% PDB nasional. Bila kedepan kita memberikan perhatian khusus, maka akan ada belasan juta lapangan pekerjaan terbuka. Jadi ini adalah solusi real,” urai Roy.

 

Berbicara tentang tekhnologi, menurut Roy, yang harus tampil saat ini adalah generasi muda. Mereka harus mempersiapkan diri untuk dapat menjadi ahli di bidangnya. “Sehingga kedepannya, ekonomi dan tekhnologi menjadi salah satu kelebihan Indonesia. Hal itu untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045,” ujarnya.

 

Roy menerangkan, ekonomi digital Indonesia hingga tahun 2025 diprediksi akan menyentuh sekitar 125 milyar dolar dan pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 360 milyar dolar. “Sekarang saja Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. Tentu diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang handal dan berhati-hati agar tidak hanya menjadi pasar dari ekonomi digital,” pungkasnya.

 

 

75

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR