Home Lingkungan Capaian 2023, KLHK Sebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Alami Perbaikan

Capaian 2023, KLHK Sebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Alami Perbaikan

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut bahwa terdapat peningkatan capaian terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di tahun 2023 membaik di angka 72.54. Capaian peningkatan dalam indeks tersebut, paling menonjol mengenai Indeks Kualitas Udara (IKU) di tahun 2023 dengan mencapai angka 88.87.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro mengungkapkan, peningkatan ini terjadi berbekal dari pembelajaran isu kualitas udara yang hadir beberapa waktu lalu. Tak pelak, upaya ini berimbas pada nilai IKLH tahun 2023 meningkat 0.12 poin dan mencapai target nasional.

“Indeks Kualitas Udara (IKU) pun juga meningkat 0.61 poin dan mencapai target nasional,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Jumat (29/12).

Lebih lanjut, Sigit juga mengungkapkan bahwa peningkatan yang masih sedikit menemui tantangan dalam catatan pihaknya adalah Indeks Kualitas Air (IKA). Sehingga, saat ini pihaknya tngeh melakukan perluasan monitoring sebagai upaya perbaikan.

“IKA memang meningkat 0.71 poin, tetapi belum mencapai target nasional. Begitu juga Indeks kualitas lahan meningkat 1.07 poin tetapi belum mencapai target nasional,” jelas dia.

Untuk provinsi yang mencapai target IKLH sebesar 84 persen, meningkat sebanyak 4.6 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang mencapai target IKLH sebesar 64 persen, meningkat sebesar 13.8 persen.

Semenatara, mengenai Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Sigit menjelaskan, beberapa Kabupaten/Kota wilayah Jabodetabek selama bulan Juli hingga Oktober memang mengalami penurunan kualitas udara (ISPU tidak sehat).

Menyikapi perkembangan tersebut langkah pemerintah untuk menangani penurunan kualitas udara dengan membentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) Jabodetabek. Satgas PPU tetah melakukan langkah strategis mulai dari pengawasan industri di wilayah Jabodetabek, penegakan hukum bagi industri di wilayah Jabodetabek yang melanggar persetujuan lingkungan, hingga pelaksanaan uji emisi gas buang kendaraan bermotor.

“Total 18.137 unit kendaraan bermotor telah diuji dengan hasil uji emisi roda dua yang lulus sebanyak 77.6%, Roda Empat dengan bahan bakar bensin 94.4%, dan Roda Empat dengan bahan bakar solar 66.7%,” beber dia.

Terakhir, Sigit pun menggaris bawahi bahwa selama 10 tahun terakhir peserta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) meningkat 10% dan pada pada tahun ini dilakukan evaluasi dan pembinaan terhadap 3.694 perusahaan.

Peningkatan peserta ini berdampak terhadap penurunan tingkat perusahaan, karena perusahaan baru masih memerlukan penyesuaian dalam pemenuhan kewajiban pemantauan dan pelaporan data, pemenuhan ketentuan teknis pengelolaan limbah B3 dan perizinan.

Selain itu, masyarakat pun terus dilibatkan dalam upaya pengelolaan lingkungan. Pada tahun 2023 tercatat Rp. 1,56 triliun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan Masyarakat. Pada tahun ini, terdapat 20.052 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar 57.28 triliun rupiah. Angka ini meningkat sebesar 33 persen dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada PROPER tahun 2018 silam.

“Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat,” tutur Sigit.

194