Home Nasional Jokowi Minta KPU Selenggarakan Pemilu yang Jujur, Adil, dan Dipercaya Rakyat.

Jokowi Minta KPU Selenggarakan Pemilu yang Jujur, Adil, dan Dipercaya Rakyat.

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus siap menjalankan pemilu yang jujur, adil, dan dipercaya rakyat. Hal ini disampaikan pada rapat Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Kesiapan Pemilu 2024.

"Tidak ada kata yang lain, KPU baik pusat sampai daerah harus siap. Pemilu 2024 tinggal 45 hari, waktunya sudah sangat dekat, semuanya harus siap," ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/12).

Ia mengatakan bahwa pemilu tahun 2024 menjadi pemilu yang sangat kompleks. Dilaksanakan serentak, mulai dari pilpres, pemilihan DPR, DPD, hingga DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, keterlibatan pihak terkait harus terus memperhatikan kesiapan yang dilakukan.

Ia menegaskan bahwa proses persiapan ini harus dijalankan sebaik-baiknya. Tata kelola, kesiapan petugas, ketersediaan dan distribusi logistik, serta sistem dan teknologi yang digunakan nantinya harus sesuai dengan standar dan aturan yang ditetapkan.

Netralitas aparat negara serta KPU juga harus terus dijaga. Peran aparat negara ini diperlukan dalam mendukung tugas penyelenggara pemilu, sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh komponen bangsa untuk menjaga dan mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil. Proses persiapan diharapkan berjalan lancar, serta hasilnya nanti terpercaya dan tidak menimbulkan gejolak bagi Indonesia.

"Jangan sampai ada yang tercecer satu pun. Hal-hal kecil harus diperhatikan secara detail, sebab keteledeoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa merembet kemana-mana yang dapat mengganggu kondusivitas negara, legtimasi pemilu kita," ungkapnya.

Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan hak pilihnya. Dalam menyambut pesta demokrasi, bagi mereka yang sudah memiliki hak pilih untuk menggunakannya sesuai dengan pilihan masing-masing.

"KPU harus memastikan warga negara yang mempunyai hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya secara baik dan tanpa diskriminasi, kita harus ajak pemilih jadi pemilih cerdas, jangan mudah percaya hoaks," pungkasnya.

101