Home Regional Kebumen Beach Half Marathon 2023 Diwarnai Protes, Pelari: Panitia Amatiran!

Kebumen Beach Half Marathon 2023 Diwarnai Protes, Pelari: Panitia Amatiran!

Kebumen, Gatra.com - Gelaran akbar Kebumen Beach Half (KBM) Marathon 2023 sukses digelar di objek wisata (obwis) Pantai Pandan Kuning, Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sebanyak 2.563 pelari dari berbagai daerah, 8 di antaramya berasar dari luar negeri memgikuti event ini.

Kebumen Beach Half Marathon ini makin spesial karena kehadiran Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan yang menyempatkan diri ikut lari. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Direktur Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Agustin Perangin Angin dan pejabat lain tirut serta menjadi bagian dari KBM.

Namun sayang, event nasional ini harus dinodai dengan protes dari para peserta yang merasa dirugikan. Mereka menganggap, panitia KBM tidak profesional sehingga menghilangka kesempatan podium (juara) para pelari profesional itu.

Siti Muawanah, pelari asal Magelang, Jawa Tengah yang ikut Kelas Master 10 KM nampak kesal karena dia harus kesasar (tersesat) salah rute meskipun ia masih bisa finish pertama.

"Tadi saya dan banyak pelari lain kesasar, salah rute. Di persimpangan-persimpangan enggak ada panitia atau tanda-tanda arah. Saya harus ikut jalur yang 21 KM, akhirnya putar balik, sampai finish saya masih yang pertama di jarak 10 KM. Alhamdulillah saya dan kelompok nyasar tidak terlalu jauh, kalau rombongan yang di depan saya nyasarnya lebih jauh," kata Siti saat menunggu pengumuman dan naik podium pada Sabtu (30/12/2023).

Ia melanjutkan, panitia Kebumen Beach Half Marathon (KBM) tahun 2023 ini kurang siap, karena tidak ada yang mengarahkan di setiap persimpangan. Padahal persimpangan yang harus dilalui para pelari lumayan banyak.

Raut wajah kesal juga nampak dari Sutomo asal Kudus yang juga mengambil Kelas Master 10 KM. "Setelah start, keluar dari pantai ada persimpangan, saya tanya ke panitia yang ada di sana, tapi saya diarahkan ke rute yang 21 KM. Padahal saya sudah bertanya dua kali, arah 10 KM mana, tetap saja ditunjukkan arah yang salah. Saya dan teman-teman benar-bemar dirugikan. Harusnya saya bisa podium 2, sekarang hanya bisa podium 4. Teman saya harusnya bisa podium 1 sekarang hanya dapat podium 3," tutur Sutomo kesal.

Lebih kesal, saat melakukan protes pada panitia, justru hanya dijawab bahwa itu adalah risiko. "Saya ini orang asing [luar Kebumen] di sini, tidak tahu arah, kok risiko. Kami tidak menyalahkan peserta yang dapat podium 1 dan 2, yang kami salahkan ya panitia. Apa sebelum acara tidak di-briefing dulu. Kami ini sering mengikuti kegiatan seperti ini, baru kali ini panitianya seperti ini. Di tempat lain itu pemecahan jarak jelas, ada penunjuk arah. Pelari kalau sudah lari kan fokus," kata Sutomo.

Senada dengan Siti dan Sutomo, Yanti dari Magelang juga mengalami kerugian akibat nyasar. Ia mengatakan seharusnya bisa podium 2, tapi sekarang ia tidak tahu bisa juara atau tidak.

"Tidak ada tempat atau petugas check point, lombanya kacau jelek sekali. Yang protes sekarang ini, biasa podium [juara] semua. Sepertinya panitia amatiran. Karena nyasar, semua jadi ikut 21 KM, kan kami ikut pelari yang depan, depan nyasar, otomatis semua yang di belakangnya ya nyasar," tutur Yanti.

Ia melanjutkan, tahun lalu pun ikut Kebumen Beach Half Marathon. "Tahun kemarin bagus, ada tulisan penunjuk arah di setiap persimpangan. Tahun ini benar-benar kacau. Saya nyasar lebih 2 KM, kemudian balik lagi. Ada panitia di pertigaan malah pada bengong ngeliatin bukannya menunjukkan arah yang benar. Emangnya kami ini tontonan," kata Yanti.

Padahal, kata Yanti, untuk mengikuti Kebumen Beach Half Marathon ini ia dan para pelari di kelas 10 KM harus membayar Rp200.000. Sedangkan peserta 21 KM dikenai biaya Rp250.000 dan pelari 5 KM membayar Rp150.000.

Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengaku sudah mengetahui keluhan dan protes para peserta. "[Protes peserta] menjadi evaluasi yang sangat baik. Memang pelepasan (start) terlalu mepet sehingga para penunjuk (rute/pemecah jarak) belum di lokasi. Saya ikut lari 10 KM, jadi tahu sendiri. Tentunya saya akan menyampaikan pada panitia agar ke depan tidak main-main. Masyarakat sangat antusias, event kedua ini akan jadi ealuasi," kata Arif.

Bupati menambahkan, tahun lalu, Pemkab benar-benar mendampingi panitia, sekitar 80% perannya. "Tahun ini kami los-kan ke panitia. Kejadian ini menjadi evaluasi agar ke depannya lebih baik," pungkas Arif.

19371