Home Internasional Korban Tewas akibat Gempa Jepang Melonjak 168 Orang, 300 Orang Hilang

Korban Tewas akibat Gempa Jepang Melonjak 168 Orang, 300 Orang Hilang

Shika, Gatra.com – Otoritas Jepang menyebut jumlah orang yang belum ditemukan pasca gempa bumi pada Tahun Baru, meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 323, sementara jumlah korban tewas bertambah menjadi 168, hingga Senin (8/1).

AFP, Sinin (8/1) melaporkan, tumpukan salju yang lebat mempersulit upaya bantuan selama seminggu ini, pasca gempa berkekuatan 7,5 skala Richter, dengan lebih dari 2.000 orang masih terkendala kekurangan listrik atau terpaksa berlindung di lokasi darurat.

Sebuah daftar baru yang diterbitkan prefektur Ishikawa di Jepang tengah pada hari Senin, menunjukkan jumlah orang hilang melonjak dari 31 menjadi 281 di Wajima. Salah satu tempat yang paling parah terkena dampak gempa di mana puluhan rumah rata dengan tanah dan kebakaran besar menghancurkan wilayah yang luas.

Di kota Suzu di prefektur, seorang wanita berusia 90-an berhasil bertahan hidup selama lima hari di bawah reruntuhan rumah yang runtuh, sebelum diselamatkan pada hari Sabtu.

"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil wanita tersebut, dalam rekaman polisi dari lokasi kejadian saat hujan, yang dipublikasikan oleh media lokal.

"Kamu akan baik-baik saja!" mereka berteriak. "Tetap positif!"

Tidak semua orang seberuntung itu, karena Naoyuki Teramoto, 52 tahun, memendam kesedihan setelah tiga dari empat jenazah anaknya, ditemukan di kota Anamizu.

Hujan yang turun selama berhari-hari meningkatkan risiko tanah longsor lebih lanjut, sementara salju tebal baru – yang tingginya lebih dari 10 cm di beberapa tempat – dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena beratnya. Pemerintah daerah memperingatkan.

Sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa bertahan tanpa listrik pada hari Senin, sementara lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air hingga pada hari Minggu.

Menurut laporan media, dari 28.800 orang yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah, banyak juga yang tidak memiliki air, listrik, dan pemanas yang memadai.

“Kematian akibat bencana harus dicegah dengan cara apa pun. Saya ingin memperbaiki lingkungan yang buruk di tempat penampungan,” kata Gubernur Ishikawa, Hiroshi Hase kepada lembaga penyiaran NHK.

“Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida, kepada NHK pada hari Minggu.

“Pemerintah telah menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran, serta kelompok kecil relawan yang berjalan kaki untuk menjangkau komunitas terpencil,” katanya.

Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena aturan bangunan yang ketat, yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

Namun masih banyak bangunan yang sudah berusia lebih tua, terutama di komunitas yang menua dengan cepat di daerah pedesaan seperti Noto.

Negara ini dihantui gempa raksasa tahun 2011 yang memicu tsunami, menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang dan menyebabkan bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima.

46