Home Regional Kapolda Jateng Ingatkan 808 Bintara dan Tamtama Baru, Godaan Jadi Polisi Besar

Kapolda Jateng Ingatkan 808 Bintara dan Tamtama Baru, Godaan Jadi Polisi Besar

Semarang, Gatra.com - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi, mengingatkan bahwa godaan menjadi polisi itu besar, sehingga anggota bintara atau tamtama Polri baru jangan sampai lupa akan jatidirinya.

“Kami harapkan bintara dan tamtama Polri baru tidak melakukan pelanggaran. Jangan sekali pun menyakiti hati masyarakat atau melakukan tindakan sewenang-wenang,” tegasnya saat memberikan pengarahan kepada para Bintara dan Tamtama Baru Lulusan Gelombang II TA 2023 di Gedung Serbaguna Akademi Kepolisian Semarang, Kamis (11/1).

Kegiatan pengarahan Kapolda Jateng diikuti sebanyak 808 Bintara dan Tamtama Polri yang baru dilantik akhir Desember 2023 dihadiri pejabat utama Polda Jateng dan para Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polres se-Jateng.

Kapolda Jateng memberikan pengarahan sebagai bekal dan pedoman kepada Bintara dan Tamtama Polri dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah nantinya.

Menurut Ahmad Luthfi, para Bintara dan Tamtama Polri baru tersebut adalah representasi polisi Polda Jateng di masa datang, sehingga diharapkan menjadi sosok polisi yang berperilaku terpuji.

“Jadilah kebanggaan bagi kedua orang tua serta masyarakat sekitar dengan menjadi polisi yang berperilaku terpuji,” tandasnya.

Menjadi anggota Polri, lanjut Kapolda Jateng, adalah mengalami perubahan dari orang sipil menjadi sosok yang di dadanya terpatri Tri Brata dan Catur Prasetya.

Menjadi polisi tidak hanya jalan profesi hidup, namun sebuah pengabdian. Dengan memiliki sikap pengabdian, maka akan terhindar dari sifat adigang, adigung, dan adiguna (menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki).

“Setiap sikap perilaku penampilan Anda adalah hukum, oleh karena itu jaga sikap, tutur kata, dan perilaku Anda di wilayah penempatan. Ingat jatidiri masing-masing sebagai anggota Polri,” ujarnya.

Wilayah penugasan pertama para anggota Polri diibaratkan hutan belantara penuh bahaya serta binatang buas dalam bentuk tantangan dan godaan. Tantangan dan godaan tersebut adakalanya ditularkan dari senior yang bersikap tidak terpuji sehingga tidak perlu dicontoh.

“Godaan jadi polisi itu besar, saya harap tidak ada lagi bintara atau tamtama baru di wilayah yang lupa akan jatidirinya. Tidak melakukan pelanggaran, jangan sekali pun menyakiti hati masyarakat atau melakukan tindakan sewenang-wenang,” ujarnya.

137