Home Ekonomi Neraca Perdagangan RI Surplus 48 Bulan Berutun, per Desember 2023 Tembus US$3,31 Miliar

Neraca Perdagangan RI Surplus 48 Bulan Berutun, per Desember 2023 Tembus US$3,31 Miliar

Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia kembali surplus selama 44 bulan beruntun. Per Desember 2023 surplus sebesar US$3,31 miliar atau naik sebesar US$0,90 miliar secara bulanan (month to month/mtm).

“Surplus Desember 2023 ini meningkat dengan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers Eskpor-Impor Desember 2023, Senin (15/1).

Menurut Pudji, surplus neraca perdagangan pada Desember 2023 ini ditopang oleh komoditas nonmigas yaitu sebesar US$5,20 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral (HS27), lemak dan minyak hewan atau nabati (HS15), besi dan baja (HS72).

“Surplus neraca perdagangan nonmigas Desember 2023 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu. Namun, lebih rendah jika dibandingkan Desember 2022,” jelasnya.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komodias migas tercatat defisit sebesar US$1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

“Defisit neraca perdagangan migas Desember 2023 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu,” imbuhnya.

Secara kumulatif neraca perdagagan per Januari-Desember 2023 tercatat mencapai US$36,93miliar. Nilai tersebut menurun sebesar US$17,52 miliar dibanding dengan periode Januari-Desember 2022 yang tercatat sebesar US454,46 miliar.

23