Home Nasional Mahasiswa Majalengka Sebut Pemilu 2024 Harus Demokratis Bebas Cawe-Cawe

Mahasiswa Majalengka Sebut Pemilu 2024 Harus Demokratis Bebas Cawe-Cawe

Jakarta, Gatra.com - Mahasiswa Majalengka dan BEM PTNU Se-Nusantara menyerukan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus demokratis dan bebas cawe-cawe Presiden atau sikap tidak netral atau intimidasi dari oknum aparat.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan diskusi, kegiatan tersebut dipimpin moderator Tedi Gunawan, serta dua pembicara Asep Ryan Saptadji dan Anggi Prayitno.

Acara di buka oleh moderator yang melontarkan prolog terkait tema mimbar sejajar. Kemudian di lanjutkan dengan pemaparan materi dari Anggi Prayitno membahas terkait sejarah demokrasi pada jaman kemerdekaan Indonesia yang dipimpin Soekarno dan Mohammad Hatta.

"Kami berharap Pemilu 2024 berjalan aman dan damai tanpa adanya kecurangan serta intervensi atau cawe-cawe dari oknum pemerintah yang tidak netral," ujar Anggi dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/1/2024).

Ia menjelaskan peran demokrasi ini harus ditegakkan tanpa adanya kepentingan personal. Sementara itu, Asep Ryan Saptadji memaparkan materi tentang politik dinasti. Berbagai macam kritik dan masukkan diajukan dalam sesi diskusi menandakan bahwa generasi muda yang kritis.

"Anak muda tidak apatis politik dan kami melihat generasi muda yang mencintai kebenaran dan keadilan ingin Pemilu berlangsung dengan adil," kata Asep.

Antusias mahasiswa dalam agenda mimbar sejajar sangat luar biasa dan memberikan arah positif untuk arah gerak bangsa tercinta.

Ada beberapa harapan yang diutarakan oleh mahasiswa dalam diskusi untuk demokrasi bangsa Indonesia.

"Kebebasan berpendapat tidak dibatasi dan selalu perhatikan the rule of law serta negara harus memfasilitasi kebebasan berpikir untuk setiap hak anak bangsa," tambah Asep.

Anggi menjelaskan peran mahasiswa dari lingkup terkecil di dalam masyarakat serta memberikan edukasi politik.

"Mengingat sekarang ini masa pemilu dan mahasiswa sepakat akan menjadi pengawas yang berpartisipasi agar pemilu adil, jujur dan demokratis tanpa adanya intervensi penguasa," pungkasnya.

38

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR