Home Internasional Balas Dendam Iran Belum Selesai

Balas Dendam Iran Belum Selesai

Islamabad, Gatra.com - Iran melancarkan serangan pada hari Selasa (16/1) di Pakistan yang menargetkan apa yang disebutnya sebagai basis kelompok militan Jaish al-Adl.

Pakistan mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan dua anak dan melukai tiga orang lainnya dalam sebuah serangan yang disebutnya sebagai "pelanggaran tak beralasan" terhadap wilayah udaranya.

Serangan ini kelanjutan dari serangan Iran di Irak dan Suriah kurang dari sehari sebelumnya, sebagai respon terhadap dua bom bunuh diri awal Januari yang diklaim dilaksanakan ISIS yang menewaskan lebih dari 90 orang.

Kantor berita IRNA dan televisi pemerintah Iran mengatakan bahwa rudal dan pesawat tak berawak digunakan dalam serangan-serangan di Pakistan. Press TV, televisi pemerintah Iran yang berbahasa Inggris, mengaitkan serangan tersebut dengan Garda Revolusi Iran.

Jaish al-Adl, atau "Tentara Keadilan", adalah kelompok militan Sunni yang didirikan pada tahun 2012 dan sebagian besar beroperasi di seberang perbatasan Pakistan. Para militan ini telah mengklaim pengeboman dan menculik polisi perbatasan Iran di masa lalu.

Iran telah bertempur di daerah perbatasan melawan militan, tetapi serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran belum pernah dilakukan ke Pakistan. Laporan Iran menggambarkan serangan itu terjadi di pegunungan provinsi Baluchistan, Pakistan.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan kecaman keras atas serangan tersebut. "Pakistan mengutuk keras pelanggaran tak beralasan atas wilayah udaranya oleh Iran yang mengakibatkan kematian dua anak tak berdosa dan melukai tiga anak perempuan," demikian bunyi pernyataan tersebut. "Pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan ini sama sekali tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius."

Ia menambahkan: "Pakistan selalu mengatakan bahwa terorisme adalah ancaman bersama bagi semua negara di kawasan ini yang membutuhkan tindakan terkoordinasi. Tindakan sepihak seperti itu tidak sesuai dengan hubungan bertetangga yang baik dan dapat secara serius merusak kepercayaan dan keyakinan bilateral."

Dua pejabat keamanan Pakistan mengatakan bahwa serangan Iran merusak sebuah masjid di distrik Panjgur, Baluchistan, sekitar 50 kilometer (30 mil) di dalam wilayah Pakistan dari perbatasan Iran. Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan.

Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian bertemu dengan caretaker Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Apa yang dibicarakan oleh kedua orang ini tidak segera jelas.

Baluchistan telah menghadapi pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis Baluch selama lebih dari dua dekade. Para nasionalis Baluch awalnya menginginkan pembagian sumber daya provinsi, tetapi kemudian memulai pemberontakan untuk kemerdekaan.

Iran telah lama mencurigai Pakistan yang mayoritas Sunni sebagai tuan rumah bagi para pemberontak, mungkin atas perintah dari saingan regionalnya, Arab Saudi. Namun, Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan damai yang dimediasi oleh Cina pada bulan Maret lalu, yang meredakan ketegangan.

Sementara itu, serangan-serangan yang dilakukan oleh para militan yang masuk dari Iran telah menargetkan pasukan keamanan Pakistan. Pada bulan April 2023, serangan militan dari seberang perbatasan dengan Iran menewaskan empat tentara Pakistan di provinsi Baluchistan.

Pada Senin malam, Iran menembakkan rudal ke Suriah utara yang menargetkan kelompok ISIS dan ke Irak yang disebutnya sebagai "markas mata-mata" Israel di dekat kompleks Konsulat AS di kota Irbil.

Irak pada hari Selasa menyebut serangan tersebut, yang menewaskan beberapa warga sipil, sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan Irak dan memanggil pulang duta besarnya dari Teheran.

92