Home Regional Polda Jateng Sebut Korsleting Exhaust Fan di Mushola Orange Karaoke, Penyebab Kebakaran Tewaskan 6 Orang

Polda Jateng Sebut Korsleting Exhaust Fan di Mushola Orange Karaoke, Penyebab Kebakaran Tewaskan 6 Orang

Semarang, Gatra.com - Hasil penyelidikan Polda Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan penyebab kebakaran tempat hiburan Orange Karaoke, Kota Tegal akibat korsleting motor exhaust fan di ruang mushola.

Kebakaran di tempat karaoke tersebut telah menewaskan enam orang wanita pemandu lagu yang bekerja di tempat hiburan di Kota Tegal itu.

“Hasil olah tempat kejadian perkara penyebab kebakaran adalah korsleting motor exhaust fan di ruang mushola lantai tiga Orange Karaoke,” kata Kabid Humas Jateng, Kombes Pol Satake Bayu dalam rilis, Rabu (17/1).

Menurut Satake Bayu, kasus kebakaran Orange Karaoke Kota Tegal sebagai kejadian menonjol karena banyaknya korban jiwa.

“Kami menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga para korban dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.

Satake Bayu mengimbau kepada para pemilik tempat usaha untuk memberikan pelatihan kepada karyawannya mengenai apa yang harus dilakukan jika menghadapi bencana termasuk kebakaran.

"Perlu ada pelatihan pada karyawan, harus ada SOP, bagaimana evakuasinya. Termasuk menyediakan alarm sehinga bisa membangunkan yang masih tidur," tandasnya.

Direktur Reseres Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Johanson Ronald Simamora menambahkan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pengelola tempat karaoke.

Namun, dari hasil pemeriksaan masih belum menetapkan tersangka yang bertanggung jawab atas kejadian kebakaran di Orange Karaoke tersebut.

"Penanganan perkara masih berproses. Kita masih lengkapi keterangan dari ahli serta mencari alat bukti lainnya,” jelasnha.

Seperti diketahui, gedung Orange Karaoke Kota Tegal mengalami kebakaran pada hari pukul 08.30 WIB, Senin 15 Januari 2024.

Akibat kejadian tersebut 15 orang dilarikan ke RS Kardinah, dengan rincian 6 meninggal dan 9 masih menjalani perawatan.

Sementara, Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Dr Sumy Hastry menjelaskan penyebab kematian para korban adalah karena mati lemas akibat menghirup udara panas asap kebakaran.

Hal tersebut sesuai hasil pemeriksaan otopsi terhadap para korban yang menemukan jelaga di saluran pernapasan korban.

“Tak ada tanda-tanda kekerasan ataupun luka bakar di tubuh korban, semua mati lemas karena menghirup asap kebakaran. Ini sesuai dengan hasil otopsi para korban, ditemukan jelaga di saluran napas," terangnya.

Kasubbid Fiskom Labfor Polda Jateng, AKBP Setiawan menjelaskan meski yang terbakar hanya ruang mushola, namun berada di lorong sempit sehingga mempersulit evakuasi para korban.

"Banyaknya barang mudah terbakar seperti plastik, stereofoam, dan kabel-kabel membuat asap semakin pekat. Asap kemudian memenuhi lorong sempit dan memasuki kamar-kamar tempat para korban beristirahat,” katanya.

126