Jakarta, Gatra.com - Calon Walil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai bahwa saat ini Pemerintah melakukan eksplorasi nikel secara ugal-ugalan.

Penyataan itu disampaikan saat menjawab pertanyaan dari cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka, yang menanyakan soal kebijakan penggunaan Lithium Ferro Phosphate (LFP), ketimbang nikel untuk bahan baku baterai nantinya.

Menurutnya, potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia harus di promosikan. Ia menilai bahwa saat ini Indonesia mengeksploitasi nikel ugal-ugalan dan hilirasi tanpa mempertimbangkan ekologi, dan sosial.

“Beuh, kita diabaikan malah hanya tenaga asing dan yang terjadi korban kecelakaan,” kata Cak Imin dalam debat putaran keempat Cawapres yang digelar KPU di JCC pada Minggu (21/1) malam.

Di sisi lain, kata Cak Imin pemasukan negara dari nikel terhitung kecil, dan yang paling parah produksi Nikel Indonesia kelebihan produksi.

“Nikel kita berlebih produknya, sehingga bukan harga tawar kita naik, malah kemudian kita jadi korban policy kita sendiri,” jelasnya.

Sementara Indonesia kata Cak Inin, tidak memiliki masa depan yang jelas, karena keuntungan yang diterima negara sangat sedikit. Bahkan Indonesia telah mengorbankan lingkungan alam dan sosial.

“Di sisi lain kita mengorbankan lingkungan dam sosial kita sekaligus keuntungan yang sangat terbatas bagi negara,” katanya.