Jakarta, Gatra.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengungkapkan, harga saham perseroan terus mengalami peningkatan. Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023, BBNI ditutup pada harga Rp5.375 per lembar atau meningkat 16,5% Year to Date (YtD), sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp200,5 triliun.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, peningkatan itu terjadi pasca saham BBNI diperdagangkan dengan harga baru setelah melakukan stock split di tanggal 6 Oktober 2023 lalu.
Adapun, sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan 1,75% dari total market cap.
“Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor,“ kata Novita dalam konferensi pers kinerja Bank BNI pada Jumat (26/1).
Menurutnya, rasio ini menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia di tahun 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp63 triliun.
Menurut Novita, dengan outlook pertumbuhan bisnis positif melalui strategi pertumbuhan yang prudent, perseroan yakin dapat mencapai profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan.
“Hal ini akan memperkuat modal secara organik, memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group, serta memungkinkan pembagian dividen menarik untuk tahun buku 2023,” jelasnya.
