Home Pemilu 2024 Gibran Memperoleh Sentimen Negatif Soal Etika dan Gagasan

Gibran Memperoleh Sentimen Negatif Soal Etika dan Gagasan

Jakarta, Gatra.com - Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis dan Walhi mengadakan diskusi publik bertajuk Analisa Debat Cawapres keempat bertajuk “Dari Etika Sampai Food Estate” di Jakarta pada pekan ini.

Acara ini untuk menganalisa debat cawapres putaran keempat pada hari Minggu, (21/1). Terdapat beberapa kejadian menarik yang menjadi sorotan netizen dan menjadi bahasan diskusi ini.

Hal ini disebabkan oleh tingkah laku Gibran dalam jalannya debat, dari mulai gimmick mencari jawaban cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, hingga permohonan maaf dengan gestur membungkuk yang dilakukannya seusai debat.

Gibran dinilai tidak sama sekali tidak paham soal etika. Catatan Mahkamah Konstitusi menjadi bukti buruknya etika Gibran. Ia tidak bisa membedakan antara etika dengan etiket.

“Ada sikap merendahkan forum debat, menghina intelektualitas, menghina proses adu gagasan, dan kesempatan publik yang seharusnya bisa mendapatkan yang terbaik dari para kandidat,” ujar sastrawan Okky Madasari.

Sedangkan Dwi Saung selaku Manejer Kampanye Urban dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), mengungkapkan bahwa beberapa pemahaman Gibran melenceng dari konteks dan yang lainnya bersifat text-book.

Utamanya, Food Estate yang dibilang berhasil oleh Gibran, namun data sebenarnya gagal total. Serta nikel yang faktanya tak terkhusus untuk energi baterai, seperti yang terus diucapkannya.

Dari fenomena etika dalam debat terindikasi keberpihakan Jokowi, yang membuat over confidence capres dan cawapres nomor urut dua. Bahkan terurai hasrat berkuasa dan mempertahankan kekuasaannya.

“Berbeda dengan yang lain, Gibran ini seolah menyampaikan gagasan yang melindungi apa yang menjadi kebijakan bapaknya,” ujar pengamat politik, Prof. Ikrar Nusa Bhakti.

Reporter: Raihan Athuya Mustafa

72