Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, dari jumlah tersebut, porsi portofolio hijau atau green portofolio telah mencapai Rp129 triliun. Nilai itu naik sebesar 21,4% secara tahunan (Year on Year/YoY).
Sedangkan, portofolio sosial Bank Mandiri tercatat tembus Rp135 triliun. Atau meningkat sebesar 10,6% dari posisi tahun sebelumnya.
“Secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil meningkat 15,4 persen dari tahun 2022,” kata Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/1).
Baca juga: Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 39,1 Triliun di Kuartal III-2023
Darmawan menjelaskan bahwa, pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy. Termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
“Kenaikan di sektor renewable energy pada tahun 2023 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 58,2 persen secara yoy dari tahun 2022,” pungkas Darmawan.
Menurutnya, Bank Mandiri juga konsisten mendukung transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mandiri telah memiliki Environment, Social, Governance (ESG) Desk sebagai point of contact nasabah khususnya segmen wholesale.
Baca juga: PTK Kantongi Fasilitas Kredit Rp279,27 Miliar dari Bank Mandiri
“Kami menyediakan solusi pembiayaan berkelanjutan seperti Green Loan, Sustainability Linked-Loan, maupun corporate-in-transition financing serta sebagai advisor bagi nasabah perseroan dalam pembuatan ESG Framework,” jelasnya.
