Home Ekonomi Bank Mandiri Bidik Pertumbuhan Kredit Capai 13-15% di 2024

Bank Mandiri Bidik Pertumbuhan Kredit Capai 13-15% di 2024

Jakarta, Gatra.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 13-15% secara tahunan (Year on Year/YoY) pada 2024 ini. Hal itu sejalan dengan perkiraan pertumbuhan perekonimian Indonesia pada 2024 tetap tumbuh dikisaran 5%, yang akan mendorong pertumbuhan di industri perbankan.

“Kami optimis dapat meningkatkan kinerja di tahun ini dan guidance untuk pertumbuhan konsolidasi adalah yang pertama terkait pertumbuhan kredit atau loan growth di kisaran 13 hingga 15 persen YoY,” Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/1).

Darmawan menjelaskan sedangkan guidance lainnya yaitu net interest margin berada di kisaran 5,3-5,5%. Kemudian, cost of credit pada kisaran 1-1,2% pada 2024 ini.

Menurut Darmawan, perseroan di tahun 2024 akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan kredit yang Bank Mandiri jalankan selama tiga tahun terkahir. Adapun, strategi tersebut yang pertama adalah memperkuat core competence segmen wholesale dan memaksimalkan potensi bisnis dari ekosistem.

Kemudian, yang kedua tumbuh segmen retail melalui pendekatan value chain berbasis ekosistem dan sektor unggulan di masing-masing wilayah. Ketiga, melanjutkan pengembangan inisiatif digital yang progresif untuk Livin’ merchant dan Kopra untuk mendorong pertumbuhan CASA.

“Keempat meningkatkan sinergi dengan perusahaan anak kami mulai dari cross selling dan streamlining business process dengan memanfaatkan teknologi,“ jelasnya.

Untuk diketahui, realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp1.398,1 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 16,3% secara tahunan. Kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2% YoY menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023 lalu.

Adapun, segmen SME tumbuh baik mencapai 14% yoy menjadi Rp77 triliun. Sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4% yoy menyentuh Rp168 triliun.

22