Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Januari 2024 sebesar 118,27. Nilai itu naik sebesar 0,43% dibanding NTP bulan sebelumnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) lebih tinggi dibanding demgan Harga yang Dibayar Petani (Ib) yaitu naik sebesar 0,69%.

“Kenaikan (It) lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,26%,” kata Amalia dalam rilis BPS, Kamis (1/2).

Sebagaimana diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Berdasarkan wilayah, pada Januari 2024, NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,69% dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan terbesar yakni 1,05% dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Di sisi lain, per Januari 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,20% yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.

Adapun, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2024 sebesar 120,03. Nilai ini naik sebesar 0,28% dibanding NTUP bulan sebelumnya.