Home Ekonomi BPKP Tanggapi KCI Impor KRL dari Cina Lebih Mahal Dibanding dari Jepang

BPKP Tanggapi KCI Impor KRL dari Cina Lebih Mahal Dibanding dari Jepang

Jakarta, Gatra.com – Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara, Sally Salamah, mengatakan, pihaknya belum melakukan review soal keputusan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) atau KAI Commuter lebih memilih impor Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Cina yang harganya lebih mahal ketimbang yang ditawarkan Jepang.

“Kenapa yang dari Jepang lebih murah tapi memilihnya kok dari Cina? Kami belum melakukan audit atau riview atau pengawasan tersebut,” kata Sally dalam konferensi pers di BPKP, Jakarta, Kamis petang (1/2).

Sally menyampaikan, nantinya PT KCI akan meminta pendampingan atau pengawasan kepada BPKP terkait rencana impor KRL baru tersebut. Saat ini, BPKP belum melakukan pendampingan terkait rencana impor KRL baru dari Cina ini.

“Jadi proses pengadaan impor KRL baru saat ini belum didampingi oleh BPKP. Tapi nanti biasanya KCI atau lewat Kereta Api Indonesia, dia akan meminta kepada kami,” ujarnya.

Sedangkan mengenai rencana impor KRL bekas yang akhirnya dibatalkan, Sally menyampaikan, setelah pihaknya mendapat permohonan untuk melakukan kajian penelitian atau telaah (review), hal tersebut banyak melanggar aturan.

“Memang banyak hal aturan yang dilanggar dan kemudian hitung-hitungnnya memang mereka perlu yang disebut backup gerbong, sehingga boleh melakukan impor, namun tidak menggunakan kereta bekas,” ujarnya.

Sally menyampaikan keterangan tersebut menjawab pertanyaan wartawan, apakah BPKP telah dilibatkan sehingga KCI memutuskan untuk memilih impor KRL dari Cina yang harganya lebih mahal dari yang ditawarkan Jepang.

Sebelumnya, PT KCI telah memutuskan untuk mengimpor KRL dari Cina. Keputusan tersebut diambil setelah KAI Commuter menandatangani Kontrak Kerja Sama Pengadaan Sarana KRL Baru dengan perusahaan asal Cina, CRRC Sifang Co. Ltd di Beijing pada Rabu (31/12/2023).

Direkur Utama (Dirut) KAI Commuter, Asdo Artiviyanto, menyampaikan, pihaknya akan mendatangkan trainset KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V sebanyak tiga unit seharga Rp783 miliar. Adapun harga per unitnya Rp261 miliar.

Harga tersebut lebih mahal, pasalnya pada 19 September 2023 lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang merupakan induk usaha dari KAI Commuter, telah menerima proposal harga kereta dari salah satu perusahaan dari Jepang, JR East.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI, John Robertho, dalam RDP dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menyampaikan, harga yang diberikan JR East tertanggal 30 Juni 2023, adalah Rp676,8 miliar untuk 3 trainset baru. Satu setnya terdiri 12 gerbong seharga Rp225,6 miliar.

107