Home Politik Ganjar Janji Kembalikan Mandatory Spending yang Dihapus Menkes Budi Gunadi

Ganjar Janji Kembalikan Mandatory Spending yang Dihapus Menkes Budi Gunadi

Jakarta, Gatra.com - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menegaskan, mandatory spending atau kewajiban belanja minimal untuk kesehatan harus dikembalikan. Peran pemerintah ini harus bisa menopang kebiasaan masyarakat untuk hidup sehat.

Ganjar menegaskan, untuk memperbaiki kehidupan dan kesehatan masyarakat Indonesia, memang perlu dimulai dengan memperbaiki pola hidup masyarakat. Ia pun mendorong agar masyarakat perlu membiasakan diri untuk olahraga dan makan sehat.

Kemudian, pada tahap selanjutnya, Pemerintah harus memastikan fasilitas kesehatan tersedia hingga ke level masyarakat yang paling kecil, yaitu desa.

“Hanya memang, ketika UU sebelumnya yang mengatur bahwa ada presentase dari anggaran untuk diberikan, terpotong kemarin. Rasanya, itu perlu dikembalikan,” ucap Ganjar Pranowo dalam debat kelima di JCC, Jakarta, Minggu (4/2).

Seperti yang diketahui, pada Juli 2023, Kementerian Kesehatan secara resmi menghapuskan kebijakan mandatory spending sebesar 5 persen dari total anggaran dari revisi UU Kesehatan. Hal ini pun sempat menjadi kontroversi di tengah masyarakat.

“Angka 5-10 persen menjadi angka yang bisa memastikan dalam politik kesehatan kita akan menjadi lebih baik,” lanjut Ganjar.

Dalam debat, Ganjar juga menyinggung, pentingnya peran serta aspek-aspek hidup selain kesehatan itu sendiri. Misalnya, hiburan. Ganjar mengatakan, jika masyarakat dapat layanan kesehatan yang baik, masyarakat akan merasa senang, dan hidupnya akan lebih panjang.

“Maka peran posyandu, dasawisma, peran RT RW, itu menjadi kekuatan yang luar biasa,” kata Ganjar lagi.

Ia menegaskan, pemerintah pun harus mendampingi proses ini melalui proses pembuatan kebijakan yang baik.

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan pun merespons solusi yang ditawarkan Ganjar. Secara umum, Anies mengatakan apa yang dikatakan oleh Ganjar sudah baik. Namun, ia menegaskan, perlu ada inklusivitas sektor-sektor lain untuk menyokong kehidupan masyarakat.

Anies pun mengkritik, semua persoalan kesehatan saat ini hanya diurus oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan. Anies mengatakan, untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, juga perlu memperbaiki sektor lain. Misalnya, akses masyarakat terhadap air bersih atau taman-taman sebagai sarana olahraga masyarakat.

Sementara, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto lebih memilih untuk mengambil pendekatan solutif, yaitu memperbanyak jumlah dokter di Indonesia.

42