Purworejo, Gatra.com - Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tak menyurutkan puluhan orang untuk datang di sebuah rumah di Desa Condongsari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Sambil membawa fotokopi KTP dan KK, mereka antri mendaftarkan diri ke seorang petugas yang berjaga.

Mereka adalah para pendaftar Program Kartu Pra Kerja yang tertarik untuk meningkatkan skill serta kompetensi sehingga bisa lebih bisa bersaing di dunia kerja dan usaha.

Program Kartu Pra Kerja ini dibawa oleh Bambang Gatot Seno Aji, Caleg DPRD Kabupaten Purworejo Dapil 3 (Kecamatan Banyuurip, Bayan). Ia merupakan satu-satunya Caleg di Kabupaten Purworejo yang mendapatkan kuota pendaftaran bagi calon penerima Kartu Pra Kerja.

Untuk Provinsi Jawa Tengah, hanya ada dua orang Caleg yang dipercaya menyalurkan Kartu Pra Kerja. Selain Purworejo, salah satu Caleg di Kota Salatiga juga mendapat kuota tersebut.

"Saya menerima program ini karena mengena langsung ke masyarakat. Mereka bisa mendapat pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi, juga membuka peluang wira usaha," tutur Gatot, panggilannya, kepada Gatra.com di kebun lemon miliknya, Rabu (7/2).

Gatot menyampaikan, ia mendapatkan kuota tersebut dari salah satu relawan TKN 08 Yogyakarta. Program ini juga sudah dijalankan di beberapa kabupaten Provinsi DIY.

"Pendaftaran Kartu Pra Kerja saya buka mulai Minggu (4/2) sampai Jumat (8/2) karena menjelang hari tenang. Insya Allah, setelah selesai Pemungutan suara tanggal 14 Februari, akan kami lanjutkan lagi," kata mantan Sekretraris Satpol PP Damkar Kabupaten Purworejo ini.

Bagi warga yang tertarik mengikuti program ketenagakerjaan ini, cukup membawa foto kopi KTP dan KK. Nanti akan dibantu oleh admin bagaimana proses pendaftarannya.

Selain itu, mereka juga akan dibukakan rekening BCA secara gratis. Usai mendaftar, pulang pun bisa membawa minyak goreng.

Sejak dibuka hingga kemarin, Selasa (6/2), sudah 1.000 lebih orang mendaftar. Tak hanya dari wilayah Kecamatan Banyuurip dan Bayan, beberapa pendaftar pun ada yang berasal dari luar dua kecamatan tersebut.

"Syaratnya gampang kok, tinggal bawa fotokopi KTP dan KK dan memakai HP android," ujar ayah 4 anak ini.

Selama masa kampanye, pensiunan PNS itu juga berkampanye secara door to door. Timnya mendatangi langsung masyarakat untuk menerima masukan, keluhan dan saran dari warga.

Ia juga melaksanakan senam massal ibu-ibu di Pantai Jetis dengan menggunakan mobil Simonang milik Tim Pemenangan Prabowo. Selain senam, para emak-emak juga bisa melihat program serta profile Ketum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto dan Bambang Gatot Seno Aji yang diputar di mobil Simonang.

Saat ada pertandingan sepak bola Timnas Indonesia di Piala Asia beberapa waktu lalu, Bambang Gatot pun menyelenggarakan nonton bareng (nobar).

Usai purna sebagai PNS, ia memutuskan masuk ke dunia politik karena 'disambati' oleh warga. "Mengapa saya akhirnya terjun ke politik dengan maju sebagai Caleg, karena merasa prihatin. Tidak ada anggota dewan yang berdomisili dari Kecamatan Banyuurip," katanya.

Sebenarnya banyak partai yang meminangnya, namun ia meilih berlabuh di Partai Gerindra. "Saya kagum dengan sosok Pak Prabowo yang tegas dan jujur. Beliau kalau ngendika (bicara) apa adanya," ucap Gatot.

Jika kelak dipercaya masyarakat untuk mewakili Dapil 3, ia ingin masuk Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo. Alasannya sederhana, karena di legislatif membutuhkan wakil rakyat yang berbasis birokrasi.

"Kalaupun saya tidak terpilih, setidaknya saya sudah berbuat sesuatu untuk masyarakat dengan Program Kartu Pra Kerja ini. Program ini akan tetap saya lanjutkan karena sangat membantu masyarakat," pungkas Gatot.