Home Nasional Politisi Nasdem Sebut Hilirisasi Nikel Masih Rugikan Indonesia

Politisi Nasdem Sebut Hilirisasi Nikel Masih Rugikan Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Ketua DPP Partai NasDem Bidang Lingkungan Hidup, Lusyani Suwandi, memandang hilirisasi nikel yang dilakukan Indonesia sangat merugikan. Hal ini tak terlepas dari mayoritas investor nikel masih dikuasai oleh perusahaan asing dari China.

Sebagai negara penghasil nikel, Indonesia memang tak bisa hindari pembangunan smelter, tetapi seharusnya dilakukan oleh perusahaan lokal dan diikuti oleh pembangunan industri baterai dan kendaraan listrik.

"Karena itu, nilai tambah industri smelter dinikmati oleh pihak asing," tegas Lusyani, dalam keterangannya, kamis (8/2).

Sebagaimana diketahui, China adalah salah satu negara yang tidak menginginkan atau membatasi perusahaan smelter beroperasi di negaranya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Lusyani menyebut, China mengambil kangkah tersebut meskipun kebutuhan nikel mereka sangat tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peran nikel yang merupakan baku industri baterai dan kendaraan listrik yang sedang tren.

Untuk mengatasi kondisi dilematis itu, perusahaan-perusahaan China mencari peluang investasi smelter di luar negeri, utamanya di negara penghasil nikel seperti Indonesia.

“Upaya ini didukung penuh oleh pemerintah China, bahkan difasilitasi demi menjamin kebutuhan nikel di dalam negeri China," papar dia.

Lusyani melanjutkan, industri smelter nikel yang dinikmati China itu, mencemari lingkungan dengan sangat serius. Lingkungan yang dicemari adalah udara,tanah dan air yang akan terkontaminasi logam dan zat kimia beracun.

"Itu sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya," tegasnya.

Sebagai negara penghasil nikel, Indonesia memang tak bisa hindari pembangunan smelter, tetapi seharusnya dilakukan oleh perusahaan lokal dan diikuti oleh pembangunan industri baterai dan kendaraan listrik," tambahnya.

89