Home Gaya Hidup Adriyanta Ajak Masyarakat Jakarta Lebih Terlibat Modernisasi Majelis Taklim

Adriyanta Ajak Masyarakat Jakarta Lebih Terlibat Modernisasi Majelis Taklim

Jakarta, Gatra.com – Tokoh masyarakat Jakarta, Yadual Nilfa Adriyanta atau YN Adriyanta, ingin majelis taklim di ibu kota lebih termodernisasi. Oleh karena itu, ia membentuk program Majelis Taklim (Mata) Nusantara sebagai wadah berkumpulnya praktisi program tersebut.

“Program ini mempunyai tujuan untuk memperbaiki administrasi dan standar operational procedure (SOP) serta penanaman values (nilai-nilai) keorganisasian, serta penyamaan arah juang yang terarah dan terukur dari majelis taklis-majelis taklim yang ada di seluruh wilayah DKI Jakarta,” ujar Adriyanta dalam keterangan resmi Sabtu (10/2/2024).

Lebih lanjut, Adriyanta menjelaskan bahwa untuk menguji kelengkapan dan kerapihan administrasi, maka kelompok-kelompok majelis taklim itu akan didorong untuk mengakses dana stimulan bantuan hibah Pemprov DKI Jakarta yang dapat digunakan untuk membeli sarana operasional majelis, seperti sound system, lekar, laptop, printer, infocus, dan lain-lain.

“Bila ini berhasil, maka secara administrasi majelis taklim tersebut telah terbukti lengkap dan valid, tinggal merapihkan SOP organisasi dan penanaman values dan penyamaan arah juangnya saja, hingga majelis taklim ini layak di sebut sebagai organisasi majelis taklim yang modern,” kata Adriyanta.

Tak hanya memberikan jiwa entrepreneurship, menurut Adriyanta, program Mata Nusantara ini juga akan memberikan pendidikan parenting, bimbingan dan konseling bagi para jemaah majelis taklim dan keluarganya, konsultasi rumah tangga, konsultasi permasalahan remaja, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar majelis taklim dapat menjadi center of healing terdepan dan terdekat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Khusus untuk jemaah perempuan, terdapat juga program Khadijah Jakarta, sebagai turunan program Mata Nusantara sebagai wujud program penguatan (empowering). Program ini mengupayakan kaum perempuan agar bisa mempunyai usaha bersama (20 orang per unit usaha per RW) yang dijalankan dari rumah salah seorang anggotanya.

“Caranya adalah dengan membuat pelatihan-pelatihan wirausaha/entreprenuer di majelis taklim-majelis taklim, yang mengajarkan para jemaah untuk bisa memiliki jiwa dan skill entrepreneurship, lalu di kelompokan sebanyak 20 orang per kelompok," kata Adriyanta.

42