Home Pendidikan RI-Australia Jalin Kerja Sama Pemberdayaan Perempuan di Bidang STEM

RI-Australia Jalin Kerja Sama Pemberdayaan Perempuan di Bidang STEM

Jakarta, Gatra.com – Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta menyelenggarakan diskusi panel bertajuk “Mendobrak Hambatan: Kepemimpinan Perempuan di Bidang Sains dan Penelitian” dalam rangka merayakan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), melalui kemitraan KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia) pada Selasa (20/2).

Acara yang diselenggarakan bersama Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dan Australia Awards Indonesia ini menggarisbawahi pentingnya mendorong partisipasi dan kepemimpinan perempuan di bidang STEM melalui upaya kolaboratif untuk mengatasi kesenjangan gender.

Saat membuka acara, Wakil Duta Besar Australia, Steve Scott, menekankan dampak keberadaan pemimpin perempuan di bidang STEM yakni sebagai panutan nyata bagi perempuan dan anak perempuan. “Karena kita tidak dapat menjadi sesuatu [teladan] yang tidak kita lihat,” ujar Steve.

Wakil Dubes Scott lebih lanjut menyoroti bahwa rendahnya partisipasi perempuan di sektor STEM dapat mengakibatkan kesenjangan pengetahuan, serta rendahnya tingkat kemampuan penelitian dan inovasi.

Narasumber panel diskusi terdiri dari Dr Janin Bredehoeft, CEO Science in Australia Gender Equality (SAGE); Ir. Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Cindy Priadi, Associate Professor Program Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Indonesia; serta Profesor Corina Riantoputra dari program KIAT.

KONEKSI adalah inisiatif kolaboratif di sektor penelitian dan inovasi yang mendukung kemitraan antara organisasi-organisasi Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

Didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, program ini mendorong kemitraan penelitian yang setara antara lembaga-lembaga di Australia dan Indonesia untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi.

73