Home Pendidikan Ciptakan Praktisi Handal, Kampus Vokasi Kini Bisa Buka Program S3 Terapan

Ciptakan Praktisi Handal, Kampus Vokasi Kini Bisa Buka Program S3 Terapan

Jakarta, Gatra.com - Pendidikan Vokasi Indonesia kini telah memiliki jenjang pendidikan tinggi yang lengkap, mulai dari diploma, sarjana, magister, hingga doktor terapan. Nantinya, kehadiran program studi vokasi hingga doktor terapan diharapkan mampu menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan, jenjang pendidikan maksimal dalam lingkup pendidikan vokasi kini amat diperlukan dalam menghadirkan praktisi yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bukan hanya itu, kompleksitas aktivitas ekonomi dan bisnis di dunia Industri yang kian tinggi menghendaki adanya kontribusi lebih dari pelaku pendidikan vokasi untuk menciptakan ahli-ahli yang memiliki bekal pendidikan tinggi tingkat lanjutan seperti, magister dan doktor.

Baca Juga: Pengusaha Mengajar Akomodir Keterlibatan Praktisi Tingkatkan SDM Vokasi

“Sehingga, kami segera mempercepat program pembukaan doktor terapan ini juga untuk memberikan kesempatan kepada para praktisi untuk melakukan studi lanjutan,” kata Kiki saat ditemui dalam peluncuran Program Doktor Terapan di Jakarta, Selasa (20/2).

Disamping itu, Pembukaan program doktor terapan ini dinilai bisa memberikan dampak positif terhadap pengembangan tenaga pengajar atau dosen di sekolah maupun perguruan tinggi vokasi.

Dengan adanya kesempatan menempuh jenjang doktor terapan, baik dosen maupun praktis nantinya pun bisa memperkuat kompetensinya sebagai pengajar.

“Mereka pun bisa mendidik mahasiswanya sebagai mahasiswa yang berprestasi di bidang ilmu terapan,” beber dia.

Berdasarkan Data Kemendikbudristek, ada 48 perguruan tinggi (PT) yang memiliki program studi (prodi) magister terapan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 prodi dilaksanakan di politeknik, baik negeri maupun swasta. Adapun program doktor selama ini dilaksanakan di perguruan tinggi akademik, baik milik pemerintah maupun swasta.

Baca Juga: Pengamat: Pemerintah Perlu Bangun Lembaga Khusus Pengembangan Vokasi

Disamping itu, dengan pembukaan program doktor terapan, maka praktisi maupun dosen vokasi kini tak perlu lagi mengambil kuliah di luar negeri. Karena sebelum dibukanya program doktor terapan, diakui Kiki, memang kebanyakan dari mereka yang ingin mengambil studi doktor terapan harus menjalani kuliah di kampus luar negeri.

“Dengan dibukanya program baru ini, maka praktisi maupun dosen bisa melanjutkan di perguruan tinggi vokasi yang membuka program doktor terapan. Tak perlu lagi juga ke luar negeri, karena di dalam negeri kini sudah ada,” kata Kiki menandaskan.

202