Home Gaya Hidup Asuransi Penyakit Kritis Penting Untuk Lindungi Finansial Keluarga

Asuransi Penyakit Kritis Penting Untuk Lindungi Finansial Keluarga

Jakarta, Gatra.com - Penyakit kritis masih menjadi penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung menjadi penyakit kritis penyumbang angka tertinggi, yakni 35 persen disusul penyakit kanker berada pada posisi kedua dengan 12 persen.

Sementara itu, kebiasaan atau aktivitas masyarakat tanah air pun dinilai masih banyak yang justru meningkatkan faktor risiko penyakit kritis yang mungkin dihadapi. Dalam laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 21,8 persen orang dewasa mengalami obesitas; 29,3 persen memiliki kebiasaan merokok; 33,5 persen masyarakat kurang melakukan aktivitas fisik; kemudian 95,5 persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Atas dasar itu, memiliki proteksi pembiayaan medis atas penyakit kritis menjadi suatu hal perlu diupayakan oleh masyarakat. Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan, tren pola hidup yang kurang sehat namun sulit dihindari oleh sebagian masyarakat, membuat asuransi penyakit kritis sebagai kebutuhan penting setelah asuransi kesehatan.

“Perlindungan ini menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat agar dapat menjalani hidup dengan tenang dan nyaman tanpa harus memikirkan biaya medis yang setiap tahun selalu mengalami inflasi di atas rata-rata inflasi ekonomi,” ujar Christine dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2).

Di sisi lain, hasil survei dari medical trend summary Mercer Marsh Benefits pada 2021 hingga 2023 menyebutkan inflasi biaya medis di Indonesia meningkat 13,6 persen pada 2023 dari sebelumnya 12,3 persen pada 2022.

Angka itu pun lebih tinggi dari rata-rata inflasi biaya kesehatan di Asia yang 11,5 persen. Ini berbeda jika dibandingkan dengan inflasi secara ekonomi yang sebesar 3,3 persen.

“Artinya, inflasi kesehatan beberapa kali lipat lebih tinggi dari inflasi secara umum,” beber dia.

Ia menjelaskan, bahwa BCA Life Pelindung Penyakit Kritis memberikan kesempatan perlindungan terhadap penyakit kritis tahap awal, menengah, hingga akhir dengan manfaat perlindungan yang dapat mencapai Rp500 juta.

Christine pun berharap produk BCA Life Pelindung Penyakit Kritis dapat menjawab masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia, tidak sedikit pasien penyakit kritis yang terlambat mendapatkan pengobatan diakibatkan faktor keuangan. Tidak sedikit juga pasien penyakit kritis dan keluarga yang terpaksa menggunakan tabungan mereka dan mengorbankan impian untuk biaya pengobatan dan biaya lain-lain yang timbul akibat penyakit kritis.

“Sehingga masyarakat Indonesia dapat menjalani hidup semakin berani dengan perlindungan yang semudah itu untuk diakses," jelas Christine.

22