Home Pemilu 2024 Fenomena 'Gibran Effect' Jadi Salah Satu Kunci Kandang Banteng Jebol

Fenomena 'Gibran Effect' Jadi Salah Satu Kunci Kandang Banteng Jebol

Jakarta, Gatra.com - Meroketnya perolehan suara pasangan pemilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hingga berhasil menjebol kandang banteng di sejumlah daerah bukanlah dipicu oleh program bantuan sosial yang dilancarkan oleh pemerintah. 

Namun, hal tersebut disebabkan oleh sosok Gibran yang maju mencalonkan diri sebagai cawapres.

Menurut Peneliti Senior Litbang Kompas Toto Suryaningtyas, alasan utama calon nomor urut dua mendapat banyak suara adalah karena Gibran terpilih mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

"Faktor utama kenaikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah dipasangnya Gibran sebagai Wapres Prabowo di sekitar Oktober-November 2023," ujar Toto pada Minggu, (25/2).

Toto menjelaskan, sejumlah inisiatif politik tengah dilakukan bersamaan dengan pelantikan Gibran sebagai wakil presiden.

Direktur Strategis Pusat Informasi Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary menilai, pencalonan Gibran Rakabuming Raka menimbulkan Gibran Effect sehingga banyak masyarakat yang memilih mendukung kubu Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

“Gibran menjadi pemantik pemilih untuk memutuskan memilih Prabowo-Gibran saat hari pencoblosan,” ujar Adrian dalam wawancara pada Selasa (27/2).

Adrian mengatakan ada penjelasan bagus mengenai hal tersebut. Ia menjelaskan, kiprah Gibran selama kurang lebih tiga bulan terakhir, di mana ia mampu tampil efektif dalam beberapa kesempatan dan memunculkan sosok organik sebagai pemuda berprestasi dan cemerlang, itulah yang memungkinkan munculnya Gibran Effect.

“Bagaimana selama kurang lebih 3 bulan kemarin sosok Gibran yang mendapat berbagai serangan negatif justru mampu tampil dengan baik selama kampanye dan berhasil memunculkan sosoknya yang organik sebagai anak muda yang cerdas, berprestasi, sukses dan memiliki empati tinggi,” jelas Adrian.

“Hal ini tergambar dari Debat Cawapres yang memukau publik, kunjungan ke daerah yang mampu memikat anak muda, serta pertemuan dengan tim kampanye daerah, relawan dan berbagai unsur lain membuat Gibran berhasil mendorong kemenangan satu putaran untuk Paslon 02 Prabowo-Gibran,” lanjutnya.

Terkait pendekatan kampanye Gibran yang unik dan modern, Adrian menjelaskan bahwa kampanye Gibran di media sosial menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin berjiwa muda dan berpengaruh positif terhadap “suara” Prabowo-Gibran.

“Kita melihat faktor UGC (User-Generated Content) atau konten yang dibuat organik oleh masyarakat (netizen/tiktoker) di Media Sosial ini gelombangnya sangat besar yang mendukung mas Gibran. 

Sehingga akhirnya berdampak positif terhadap konversi dari Media Sosial ke Voters untuk Prabowo-Gibran,” ungkapnya.

Adrian juga menjelaskan, Gibran effect yang terjadi pada pemilu presiden tahun ini akan menjadi standar baru bagi politik Indonesia. Gibran dapat menggunakan media sosial untuk memenangkan hati generasi muda dan mempengaruhi perolehan suara.

Adrian menjelaskan, popularitas Gibran di kalangan calon wakil presiden lainnya didasarkan pada fakta yang menunjukkan kemampuannya dalam menyuarakan kepentingan anak muda Indonesia.

Fenomena Gibran Effect terbukti menjadi kunci kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024, menandai pergeseran signifikan dalam dinamika politik Indonesia. 

Kehadiran Gibran, yang merepresentasikan sosok pemuda berprestasi dan berintegritas, tidak hanya menarik perhatian generasi muda tetapi juga membawa angin segar ke dalam kampanye, terbukti dari kenaikan signifikan suara untuk pasangan ini.

Energi dan pesona Gibran, bersama dengan strategi kampanye yang inovatif dan pendekatan yang lebih terbuka dan inklusif, telah berhasil membangun jembatan antara politik tradisional dan aspirasi generasi baru pemilih Indonesia. 

Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan strategi kampanye, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan harapan publik, terutama di era digital saat ini.

134