Home Internasional Hamas Akui Fleksibel dalam Perundingan dengan Israel soal Perang Gaza

Hamas Akui Fleksibel dalam Perundingan dengan Israel soal Perang Gaza

Doha, Gatra.com - Ketua Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa kelompoknya menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi dengan Israel mengenai perang Gaza, namun pada saat yang sama siap untuk terus berperang.

Dikutip Reuters, Rabu (28/2) dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Haniyeh juga meminta warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa, untuk berdoa pada hari pertama Ramadhan pada 10 Maret. Meningkatkan pertaruhan dalam perundingan tidak langsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengizinkan salat Ramadhan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci mendatang, tetapi menetapkan batasan sesuai dengan kebutuhan keamanan, sehingga menimbulkan kemungkinan bentrokan jika banyak warga Palestina muncul.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa ia berharap gencatan senjata di Gaza akan disetujui pada Senin depan, 4 Maret, menyusul perundingan di Qatar yang juga bertujuan untuk membebaskan sandera.

Haniyeh juga meminta Poros Perlawanan – sekutu Iran yang terdiri dari Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, dan Perlawanan Islam di Irak – serta negara-negara Arab, untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap Palestina di Gaza.

“Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza,” kata Haniyeh, mengacu pada apa yang dikatakan warga Palestina sebagai kebijakan yang disengaja oleh Israel untuk menolak makanan bagi mereka.

Israel mengklaim blokadenya terhadap Gaza sangat penting untuk menghancurkan Hamas, yang dianggapnya sebagai ancaman nyata sejak serangan militan terhadap Israel pada 7 Oktober. Israel mengaku masih membiarkan bantuan masuk. Saling menyalahkan badan-badan bantuan atas kekurangan yang menurut mereka telah menyebabkan krisis yang parah berupa kelaparan.

70