Home Internasional Wapres Minta Diaspora Indonesia di Selandia Baru Tetap Setia pada Bangsa

Wapres Minta Diaspora Indonesia di Selandia Baru Tetap Setia pada Bangsa

Auckland, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya agar diaspora Indonesia di Selandia Baru tetap setia dan mau kembali ke Indonesia. Namun, Wapres mengatakan, jika fisik mereka tidak dapat kembali, minimal hatinya tetap setia pada bangsa.

“Saya pesan jangan lupa balik ke Tanah Air, paling tidak hatinya,” ucap Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri Dialog Kebangsaan di the Great Room, Hotel Cordis, Auckland, Selandia Baru, Kamis (29/02).

Wapres menyampaikannya rasa bangsanya kepada diaspora Indonesia di Selandia Baru yang tampak semangat dan kreatif. Ia pun menitip pesan agar diaspora dapat menjaga nama baik serta menunjukkan keluhuran budaya serta keramahan khas Indonesia.

“Pokoknya jangan bikin ulah. Jangan bikin ribut di negeri orang, ya,” pesan Wapres.

Tak hanya itu, Wapres pun meminta agar para pelajar dan mahasiswa asal Indonesia dapat menjaga semangat serta etos intelektual mereka.

“Ilmu di sini pokoknya kalian ambil, jangan disisakan. Ambil semuanya di Selandia Baru juga bawa pulang untuk kemajuan Indonesia. Supaya jadi negara terbaik, mampu bersaing di kancah global,” ujar Wapres memberikan arahan.

Selain itu, Wapres meminta agar diaspora yang merupakan pelajar atau mahasiswa dapat terus menjaga semangat belajar dan etos intelektual.

Wapres pun menyinggung potensi-potensi yang dapat diambil oleh para diaspora selama masih berada di Selandia Baru. Salah satunya, berkaitan dengan perkembangan industri halal secara global.

“Saya melihat ada peluang bagi WNI atau Diaspora Indonesia di Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam upaya (pengembangan industri halal) tersebut. Silahkan manfaatkan KBRI untuk fasilitasi langkah tersebut,” kata Wapres.

Dalam kunjungannya kali ini, Wapres Ma'ruf Amin didampingi istrinya, Ibu Wury Ma'ruf Amin, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Fientje Maritje Suebu, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres M. Nasir dan Masduki Baidlowi, serta Staf Ahli Wapres Johan Tedja S, Farhat Brachma, dan Iggi Haruman Achsien.

42