Home Pendidikan Meningkatkan Kemampuan Bahasa Asing Siswa Melalui Kompetisi

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Asing Siswa Melalui Kompetisi

Surabaya, Gatra.com - Upaya meningkatkan kemampuan berbahasa asing masyarakat turut dilakukan oleh Konsulat-Jenderal Australia di Surabaya. Konsul-Jenderal dari Konsulat-Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hoggart mengungkapkan bahwa salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggelar kompetisi Bahasa Inggris di tingkat siswa.

"Diharapkan melalui kompetisi mereka dapat mengembangkan keahlian berbahasa Inggris,” katanya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (1/3).

Upaya itu kemudian diwujudkan dengan menggelar kompetisi Bahasa Inggris tingkat provinsi yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Alyasini di Pasuruan sejak 25 Februari 2024 lalu. Acara ini pun diikuti oleh siswa-siswa sekolah dasar dan menengah se-Jawa Timur.

“Dari kegiatan ini, diharapkan siswa-siswa dapat lebih mengenal kebudayaan Australia, khususnya cerita-cerita adat dari suku Aborigin yaitu penduduk asli Australia," lanjutnya.

Upaya mendorong kemampuan berbahasa asing juga tak terlepas dari pengenalan budaya negara lain. Australia sebagai negara yang "dekat" dengan Indonesia, baik secara geografis maupun hubungan budaya dan pendidikan, diharapkan bisa dikenali juga oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini pun disepakati oleh Wakil Rektor UIN Malang sekaligus Pembina Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA), Ilfi Nur Diana yang mengatakan bahwa penguasaan bahasa asing baik Arab maupun Inggris sangatlah penting. Melalui kompetisi, pembelajaran bahasa asing harus sudah dimulai sejak dini, dan bisa terus dijadikan pembiasaan hingga akhirnya menjadi bahasa sehari-hari.

Melihat kompetisi yang digelar ini, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto pun turut mengucapkan apresiasi pada Australia atas kerja sama yang berhasil diwujudkan di sektor pendidikan pesantren. Ini bisa menjadi percontohan bahwa pengenalan bahasa dan budaya asing bisa dikemas dalam bentuk kompetisi yang memotivasi siswa, termasuk santriwan dan santriwati.

"Pesantren harus terus berinovasi di era ini. Tidak boleh berhenti dan merasa puas dengan prestasi yang sudah dicapai,” pungkasnya.

122