Home Regional Ini Penjelasan Bank Indonesia Soal Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi di Jawa Tengah

Ini Penjelasan Bank Indonesia Soal Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi di Jawa Tengah

Semarang, Gatra.com – Kenaikan harga beras menjadi pemicu terjadinya inflasi pada Februari 2024 di Jawa Tengah (Jateng) sebesar 2,98 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,83.

 

Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Nita Rachmenia menyatakan, harga beras masih mencatatkan kenaikan, seiring dengan sebagian besar wilayah sentra produksi di Jateng belum memasuki masa panen.

 

“Inflasi Februari 2024 di Jateng sebesar 2,98 persen masih berada di rentang sasaran target inflasi 2,5±1 persen,” katanya, Sabtu (2/3/2024).

 

Menurut Nita, pemicu inflasi bulan Februari di Jateng selain kenaikan harga beras, juga naiknya harga telur ayam ras dan daging ayam ras.

 

Harga telur dan daging ayam ras, meningkat seiring dengan kenaikan biaya produksi peternak, akibat kenaikan harga pakan dan penurunan pasokan akibat sejumlah peternak melakukan afkir ayam.

 

Laju inflasi di Jateng bisa tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas hortikultura seperti bawang merah, kol putih/kubis, dan tomat.

 

Penurunan harga tersebut, ungkap Nita berlangsung seiring dengan kecukupan pasokan di Jateng, karena sejumlah petani di Kabupaten Brebes melakukan panen dini untuk komoditas bawang merah, dengan prakiraan luas lahan panen 150 hektar.

 

“Panen dini dilakukan sebagai dampak dari kekhawatiran petani bawang merah, terhadap curah hujan yang tinggi dan banjir areal lahan bawang merah, yang berisiko menganggu hasil panen,” katanya.

 

Nita memperkirakan bahwa akan terjadi penurunan harga beras   pada periode berikutnya, seiring di beberapa wilayah di Jateng, seperti Kabupaten Purworejo yang sudah mulai panen padi.

 

Selain itu, sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Jateng, antara lain melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), menjadi salah satu upaya pengendalian harga pangan.

 

“Pada tahun 2024, inflasi IHK diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi 2,5±1%. Untuk menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam TPID Jateng,  akan terus melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi untuk menjaga kecukupan pasokan, dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jateng,” Nita menerangkan.

 

 

 

 

 

 

145

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR