Home Regional Timpora Batang Hari Endus Aktifitas Orang Asing di PT REKI, Manajemen: Kami Melakukan Kesalahan

Timpora Batang Hari Endus Aktifitas Orang Asing di PT REKI, Manajemen: Kami Melakukan Kesalahan

Batang Hari, Gatra.com - Tim pengawasan orang asing (Timpora) Kabupaten Batang Hari, Jambi, mengendus adanya aktifitas warga negara asing dalam wilayah kerja PT REKI (Restorasi Ekosistem Indonesia), Desa Bungku, Kecamatan Bajubang.

Berdasarkan data pihak manajemen perusahaan yang diberikan kepada Timpora Batang Hari, ada empat orang asing bermukim dan beraktivitas di hutan harapan. Semua orang asing ini telah meninggalkan Indonesia beberapa hari lalu.

Orang asing tersebut berasal empat negara, dengan indentitas sebagai berikut; Bernd Michael (51) berkebangsaan Jerman, Lahiru Suranga Wijedasa (41) berkebangsaan Singapura, James George (33) berkebangsaan Inggris dan Julian Sarah (33) berkebangsaan Jerman.

Kasi Inteldakim Imigrasi Jambi, Rubiyanto Sugesi kepada Gatra.com usai pengecekan dokumen-dokumen mengatakan, Timpora Batang Hari mengunjungi PT REKI dalam rangka deteksi dini terkait keberadaan orang asing di wilayah tersebut.

"Memang hari ini tak ada lagi orang asing di PT REKI karena sudah kembali ke negara asal masing-masing. Meski begitu, Timpora Batang Hari melakukan pengecekan dokumen dan hasilnya tak ada masalah terkait ijin tinggal orang asing ini," katanya, Kamis (7/3).

Kepala Badan Kesbangpol Batang Hari, Ahmad Fathan berujar, Timpora daerah ini akan intens mendata perusahaan yang memperkerjakan orang asing atau perusahaan yang kerap kedatangan orang asing.

"Timpora akan terus mengunjungi perusahaan-perusahaan lain guna mengetahui adanya orang asing berikut aktifitasnya," ucapnya.

Fathan mengimbau semua perusahaan wajib memberikan data pekerja asing atau aktivitas orang asing kepada instansi pimpinannya selaku Sekretariat Timpora Batang Hari.

"Kalau nanti misalnya kita terima laporan ada aktivitas orang asing atau pekerja asing, tapi laporan itu bukan dari perusahaan, maka pihak Imigrasi Jambi akan melakukan upaya deportasi," tegasnya.

Manajer Perlindungan Hutan PT REKI, Tobat Perdamaian Damanik mengakui perusahaannya melakukan kesalahan terkait pelaporan keberadaan orang asing yang mengunjungi PT REKI.

"Ya, pertama memang ya, kami mengakui bahwa selama ini bukan mis lagi, memang kami punya kesalahan, ada ketidaktahuan. Ternyata di Kabupaten juga sebenarnya sudah ada Timpora tersendiri," katanya di hadapan Timpora.

Ia mengaku kesalahan manajemen perusahaan bukan karena disengaja. Damanik berterima kasih Timpora Batang Hari mengunjungi PT REKI, serta memberikan imbauan dan pemahaman terkait keberadaan orang asing.

"Selama ini terus terang pak, tidak ada unsur kesengajaan untuk lalai, sehingga terjadi ada yang sampai ke Imigrasi tidak tersampaikan, kami mohon maaf pak," ujarnya.

Damanik berjanji ke depannya akan memperbaiki kesalahan ini dan akan segera melaporkan keberadaan orang asing dua hari sebelum kedatangan kepada Timpora Batang Hari melalui surat.

"Ini menjadi pengalaman juga bagi kami pak. Karena terus terang, baru ini kami dikunjungi tim yang sangat lengkap. Pimpinan sempat bertanya tadi malam, kira-kira tujuannya apa, saya bilang, pasti Timpora ingin menyampaikan sesuatu untuk perbaikan perusahaan ke depan," katanya.

Dalam tahun ini, Damanik berujar ada empat orang asing berkunjung ke PT REKI. Tujuan mereka mewakili dari pihak donor yang punya projek di PT REKI berupa dana hibah. Makanya mereka melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan apakah projek yang mereka biayai berjalan sesuai fakta lapangan.

"Kemudian ada juga pendamping, karena untuk mencari donor di luar ada tim seperti Lahiru Suranga Wijedasa. Lahiru ini merupakan tim penghubung dengan BMW Pirelli. Karena supaya memastikan supaya apa yang kita laporkan dan apa yang dia cek di lapangan sesuai dengan fakta. Ini kan membangun kepercayaan juga untuk mereka melanjutkan fase berikutnya," ucap Damanik.

1088