Brighton, Gatra.com - Misi sulit diemban oleh Brighton saat menjamu AS Roma dalam laga leg kedua babak 16 Besar Liga Europa.
Kedua tim akan bertanding di Stadion Falmer, Jumat (15/3) dini hari WIB.
Baca Juga: Leverkusen Anggap Seperti Laga Final, Siap Singkirkan Qarabag
Saat bertanding di Roma, Brighton menyerah dengan skor telak 4-0. Untuk bisa lolos ke babak perempat final, maka Brighton harus menang dengan skor 5 gol tanpa balas. Tak pelak, ini menjadi semacam misi yang mustahil bagi tuan rumah.
Pelatih Brighton Roberto De Zerbi mengatakan, timnya harus melakukan segalanya dengan cara terbaik dan kemudian akan melihat hasilnya.
"Kami telah mencetak beberapa gol dalam beberapa pertandingan terakhir tetapi kami telah menciptakan banyak hal. Kami harus terus menyerang ruang dan pergi di antara garis. Maka terserah para pemain untuk mencetak gol," katanya, seperti dilansir dari laman resmi UEFA.
De Zerbi membayangkan saat dirinya menjadi Foggia, dia menemukan dirinya dalam situasi yang sama. Timnya kalah 5-1 atau 5-2 di leg pertama dan sebagai imbalannya dia bisa menang 6-1.
"Itu adalah situasi yang berbeda. Di sini kami melawan tim yang kuat. Roma adalah tim yang hebat, saya menyaksikan pertandingan dengan Fiorentina dan mereka bermain bagus dan telah melakukannya dengan baik dalam beberapa pertandingan terakhir. Mereka pantas berada di tempat mereka berada," bebernya.
Baca Juga: Barcelona Singkirkan Napoli, Amankan Tiket Perempat Final
Sementara itu, pelatih AS Roma Daniele De Rossi mengatakan, mengelola hasil tidak berarti duduk santai, mengunci diri di area penalti, serta berharap tidak kebobolan empat gol.
"Besok kami harus berhati-hati. Kami harus sadar bahwa Brighton memiliki empat atau lima peluang di leg pertama," jelasnya.
Secara fisik, katanya, tim seperti Roma memiliki pemain yang lebih kuat dari yang mereka hadapi. Dan begitulah cara untuk memenangkan pertandingan.
"Saya senang dengan perjalanan ini, saya tidak pernah membayangkan awal yang positif untuk waktu saya di sini, dan dengan ini maksud saya juga perasaan yang kami ciptakan di ruang ganti, di luar taktik dan hasilnya," tandasnya.
