Home Internasional PBB Peringatkan Serangan Israel di Rafah Ancam Distribusi Bantuan ke Gaza

PBB Peringatkan Serangan Israel di Rafah Ancam Distribusi Bantuan ke Gaza

Jenewa, Gatra.com - Koordinator kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa serangan Israel di Rafah akan menyebabkan distribusi bantuan ke Gaza “terputus”, karena organisasi tersebut tidak akan mampu menyiapkan pasokan yang cukup bagi para pengungsi yang melarikan diri dari wilayah tersebut.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Yerusalem, Jamie McGoldrick mengatakan badan kemanusiaan PBB tidak dapat merencanakan operasi bantuan Gaza lebih dari dua atau tiga hari ke depan, karena kondisi yang ia gambarkan tidak menentu dan tidak stabil.

“Ini akan menjadi skenario yang sangat sulit bagi kami untuk membayangkan kemungkinan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangan tersebut,” katanya, dikutip Reuters, Senin (18/3).

“Kami tidak dalam posisi untuk merencanakan keadaan darurat itu. Kami tidak dalam posisi untuk menyediakan tempat berlindung, material, makanan, pasokan medis dan terutama air... Ini akan menjadi masalah nyata bagi kami,” tambahnya.

Menentang seruan internasional untuk menghentikan operasi militernya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menyerang Rafah di ujung selatan Jalur Gaza, di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduknya berlindung di tenda-tenda darurat untuk menghindari serangan Israel lebih jauh. 

“Jika ada serangan, sistem (bantuan) yang kita miliki, yang sudah genting dan terputus-putus, akan rusak,” kata McGoldrick.

“Kekurangan pangan ekstrem di beberapa wilayah Gaza telah jauh melebihi tingkat kelaparan, dan kematian massal kini akan segera terjadi tanpa adanya gencatan senjata segera,” kata pemantau kelaparan dunia pada hari Senin.

Israel mengatakan akan membuka lebih banyak rute melalui darat, serta mengizinkan pengiriman laut dan pengiriman udara. Perahu pertama yang membawa bantuan tiba minggu lalu.

Badan-badan bantuan mengatakan mereka masih belum bisa mendapatkan pasokan yang cukup atau mendistribusikannya dengan aman, terutama di wilayah utara, dan akses serta keamanan adalah tanggung jawab Israel.

15