Home Gaya Hidup Tiga Oleh-oleh Khas Jalur Selatan Jawa Rekomendasi Tim Peugeot

Tiga Oleh-oleh Khas Jalur Selatan Jawa Rekomendasi Tim Peugeot

Jakarta, Gatra.com - Melakukan perjalanan mudik lebaran, rasanya kurang komplit jika tidak membawa buah tangan alias oleh-oleh. Apalagi buah tangan yang dibeli rasanya memang khas, unik, enak bakhan jarang ditemui.

Berikut ini beberapa oleh-oleh yang pantas dicari jika para pemudik melitasi jalur selatan ala tim Peugeot Indonesia. Adapun jalur selatan bisa dimulai dari kota Surakarta, Yogyakarta, Purworejo, Kebumen, Gombong, Wangon dan Cilacap.

Bakpia Patok 25

Bila sedang beranjang sana di kawasan Surakarta dan Yogyakarta, bakpia patok. Salah satunya bakpia patok asal Yogyakarta begitu kondang. Tapi kalau mau cari camilan, Anda bisa beli oleh-oleh khas kota Yogyakarta seperti Bakpia Pathuk 25. Bakpia no. 25 ini terbilang legend dan awal berdirinya ada di tengah kota Yogja.

Gula Semut

Masih jalur selatan tepatnya di kota Kebumen, Anda jangan sampai tidak beli Gula Semut khas kota ini. Kawasan ini Kebumen hingga Gombong, buah tangan ini dapat ditemui di toko oleh-oleh.

Sekilas gula organik ini tampak seperti gula merah yang dihaluskan. Tapi gula semut memiliki nilai lebih dibandingkan gula merah pada umumnya.

Bila dibanding gula pasir, kadar glikemik gula semut diklaim lebih rendah. Karenanya untuk mencegah diabetes, penggunaan gula semut ini patut dipertimbangkan. Apalagi produk seharga Rp 40 ribuan untuk varian original.

Gula semut dipercaya mampu menjaga kadar kolesterol, kurangi risiko osteoporosis, kesehatan pencernaan serta kesehatan saraf dan fungsi otot.

Gula semut kini tidak hanya dipasarkan di Kebumen atau secara nasional tapi juga diekspor ke Amerika Serikat, Swedia, Turki, dan Ukraina. Gula semut bukan sembarang gula memang.

Gula Semut khas Gombong (Gatra/Astra Peugeoet)

Unagi (Sidat Olahan)

Selanjutnya, oleh-oleh dari Cilacap yang kondang di Jepang, Unagi atau warga loka menyebut Sidat olahan. Pelan tapi pasti, Unagi asal Cilacap ini sudah “go international”.

Jalur antara Kebumen dan Majenang, jika masih ada waktu pemudik bisa ke arah Cilacap. Karena tepat di desa Kaliwungu, Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, terdapat pembudidayaan ikan Sidat yang diolah menjadi Unagi. Unagi adalah salah satu menu favorit di restoran sushi. Makanan ini biasa diolah menjadi sushi atau dipanggang dengan saus dan disajikan sebagai lauk rice bowl (unadon).

“Unagi adalah ikan Sidat atau Belut air tawar dengan daging berlemak. Ada 20 spesies ikan sidat di seluruh dunia. Di Jepang, Unagi adalah Anguilla Japonica. Sedang di Indonesia punya delapan jenis namun hanya 2 terpopuler untuk konsumsi dan ekspor, yaitu Anguilla marmorata dan Anguilla bigcolor," terang Andi Sopan, Manager pembenihan, Koperasi Mina Sidat Bersatu seperti dikutip dari siaran pers Astra Peugeot Indonesia.

Saat ini, Koperasi Mina Sidat Bersatu mewadahi para pembudidaya sidat kewalahan memenuhi permintaan ekspor. Pasalnya, mereka diminta menyediakan 10 ton unagi setiap bulan. Tak heran jika koperasi ini membuka fakta tentang unagi di beberapa restoran sushi terkenal di Indonesia, yang ternyata merupakan produk Cilacap.

Sidat utuh dihargai sekitar Rp200.000/kg, shirayaki Rp350.000/kg, sementara kabayaki yang bersaus dihargai Rp380.000/kg.

31