Home Ekonomi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp 328,9 Triliun hingga Pertengahan Maret 2024

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp 328,9 Triliun hingga Pertengahan Maret 2024

Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp328,9 triliun per 15 Maret 2024. Realisasi tersebut setara dengan 13,3% dari target pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024.

Sri Mulyani menjelaskan, dari belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari Belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp165,4 triliun atau sekitar 15,2% dari pagu APBN. Kemudian, Belanja Non-Kementerian/Lemaga sebesar Rp163,4 triliun atau sekitar 11.9% dari pagu.

“Untuk belanja pemerintah pusat yang Rp328,9 triliun, ini adalah 13,3% dari pagu anggaran,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA edisi Maret 2024, Senin (25/3).

Menurut Bendahara Negara itu, belanja Kementerian/Lembaga dipengaruhi oleh penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pelaksanaan pemilihan umum (pemulu). Sedangkan belanja non Kementerian/Lembaga dipengarui oleh realisasi subsidi energi dan pembayaraan manfaat pensiun.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa, relalisasi belanja pemerintah pusat (BPP) lebih tinggi dibanding dengan realisasi BPP pada 2023 yang sebesar Rp132,9 triliun dan pada 2022 yakni sebesar Rp121,5 triliun.

Lebih rinci, wanita yang akrab disapa Ani itu menjelaskan sebesar Rp254,7 triliun dari realisasi belanja pemerintah pusat dialokasikan untuk anggaran perlindungan sosial, petani dan UMKM, pendidikan dan infrastruktur.

Anggaran perlindungan sosial, petani dan UMKM antara lain dialokasikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Rp5,3 triliun, Kartu sembako Rp11,3 triliun, Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) Rp11,6 triliun. Kemudian, bantuan alat dan mesin pertanian (traktor) Rp74,15 miliar, subsidi BBM Rp1,7 triliun, subsidi LPG 3 kg Rp6,8 triliun.

Selanjutnya, untuk pendidikan dialokasikan untuk Program Indonesia Pintar Rp963,3 miliar, Program KIP Kuliah Rp1,3 triliun, BOS (Kementerian Agama) Rp4,4 triliun, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp765 miliar.

Sedangkan, untuk infrastruktur diperuntukan pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur telah terealisasi senilai Rp13,7 triliun, yang digunakanuntuk jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, bendungan, jaringan irigasi, SPAM, gedung dikti dan kapasitas satelit.

8