Palembang, Gatra.com - Viralnya kasus Aiptu FN yang menembak menggunakan airsoft gun dan menusuk dua orang debt collector (DC) di parkiran PSX Mall di Palembang lantaran disebut menunggak cicilan kredit mobil dua tahun menuai komentar. Hal itu disampaikan pihak leasing atau perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Ketua APPI Palembang, Indra SIP mengaku sangat menyayangkan adanya insiden tersebut. Menurutnya hal itu tak perlu terjadi jika pihak-pihak yang terkait bersikap kooperatif dan menunaikan tanggung jawabnya terutama debitur.

"Kami jelas sangat menyayangkan akan adanya insiden seperti ini, sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik, apalagi semua mengerti hukum dan aturan, bisa lebih elegan tentunya," jelas Indra melalui pesan singkatnya, Senin (26/03).

Indra mengatakan jika para penagih tersebut bukanlah debt collector liar melainkan resmi serta aktif dan mengantongi SPPI yang dikeluarkan APPI dan diawasi ketat Otoritas Jasa Keuangan.

"Untuk insiden yang terjadi saya tidak banyak komentar, yang jelas itu masalah kewajiban, DC jelas bekerja dan mempunyai tanggung jawab dengan perusahaan yang menggunakan atau yang bekerjasama, Mereka kami pastikan bukan DC liar, mereka memang sudah terdaftar untuk melakukan tugas penagihan tersebut, dan memang sudah terorganisir secara masif," terang Indra.

Indra berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang terulang, ia mengingatkan kepada debitur perusahaan pembiayaan agar lebih disiplin menjalankan kewajiban membayar cicilan atau angsuran kendaraannya.

"Yang jelas untuk debitur harus komitmen memenuhi kewajiban yang sudah disepakati guna menghindari urusan dengan DC. Jelas DC itu jalan terakhir lantaran debitur bermasalah atau tidak memenuhi kewajiban yang sudah disepakati," tegasnya.