Home Regional Cegah Uang Palsu Jelang Lebaran, BI Buka 418 Titik Penukaran Uang Resmi di Jateng dan DIY

Cegah Uang Palsu Jelang Lebaran, BI Buka 418 Titik Penukaran Uang Resmi di Jateng dan DIY

Semarang, Gatra.com - Guna mencegah peredaran uang palsu menjelang Lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah (Jateng) mengimbau masyarakat untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwisaputra, meminta masyarakat supaya tidak menukar uang di sembarangan tempat termasuk dengan para calo karena sulit mendeteksi uang palsu.

“Potensi peredaran uang palsu patut diwaspadai pada setiap momentum Lebaran. Kami mengimbau masyarakat untuk menukar di tempat penukaran resmi,” katanya pada acara Angkringan dengan wartawan di Semarang, Selasa (26/3).

Untuk melayani penukaran uang menjelang Lebaran, BI bekerjasama dengan perbankan umum mulai 20 Maret sampai dengan 5 April 2024 membuka 418 titik layanan penukaran di kantor bank umum yang tersebar di seluruh wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Khusus wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, tersedia 91 titik layanan penukaran uang rupiah eperti di pertokoan, pasar tradisional serta di Lapangan Parkir Barat Kantor Perwakilan BI Jateng di Jalan Imam Bardjo Semarang pada 25 Maret-3 April 2024.

“Pada 4-5 April 2024 akan menambah lokasi penukaran uang di jalur mudik Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol, melalui Program BI Peduli Mudik,” ujarnya.

BI Wilayah Jateng dan DIY menyiapkan uang layak edar senilai Rp26,6 triliun untuk melayani penukaran uang menjelang Lebaran melalui Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI).

“Penukaran uang baru sudah mencapai Rp 3,4 triliun atau 34 persen dari yang disediakan Rp10,1 triliun untuk wilayah Jateng,” kata Rahmat.

Pada momen Ramadan, imbuh Rahmat memperluas penggunaan QRIS untuk penerimaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) melalui program Ramadan Manis Pakai QRIS pada 11 Maret - 8 April 2024.

“Kami bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia Jateng, dengan menyasar sembilan masjid agung di delapan kota dan kabupaten di Jawa Tengah,” tutupnya.

113