Home Ekonomi Bermodal KUR Mendulang Cuan Dari Bisnis Camilan

Bermodal KUR Mendulang Cuan Dari Bisnis Camilan

Jakarta,Gatra.Com-Bisnis camilan terbilang susah gampang. Pasalnya, usaha ini memiliki segudang saingan. Kepemilikan sertifikat produk halal menjadi nilai tambah.

Lakon inilah yang dijalani Juriyah (50) yang menjual beragam camilan kering dan basah. Ada macam – macam kue manis, pudding, dan camilang kering seperti rengginang dengan merek Betri Food. Meski menjual mayoritas camilan, ia juga menjual beragam aksesoris sebagai tambahan produk untuk berjualan. Sebelum jualan camilan, aksesoris adalah produk jualan utamanya.

“Beragam makanan, camilan kering dan basah. Ada kue, pudding, rengginang. Selain itu ada juga jualan aksesoris,” ungkapnya di kantor BRI Cabang Otista.

Juriyah bersama dengan pelaku UMKM lainnya mengikuti Bazar Ramadhan yang bekerjasama dengan Jakarta Enterpreneur (Jakpreneur). Menurut Juriyah, untuk bisa mengikuti acara kali ini tidaklah mudah. Ia harus mengikuti seleksi.

Kemitraannya dengan Jakpreneur sejak 2023 lalu seakan menjadi pembuka jalan baginya untuk terus memperluas jaringan sekaligus promosi. Utamanya, di acara-cara bazar seperti ini.

“Saya ikut Jakpreneur sejak 2023. Sebelum jualan pakai Betri Food, aksesoris itu usaha pertama saya sejak 2017. Setelah bergabung ke Jakpreneur, saya nambah usaha makanan,” tambahnya.

Bermula Dari KUR

Modal pertama untuk berjualan ia dapat dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditawarkan Bank BRI. Modalnya cukup besar, yaitu Rp10 juta untuk pinjaman pertama. Dalam 3 tahun sejak merintis usaha pada 2020, ia sudah dua kali pinjaman dengan modal pinjaman kedua sebesar Rp20 juta.

“Alhamdulillah cicilan lancar. Sekarang sudah mau lunas, ditawarin lagi,” ungkapnya.

Kedepan, ia ada rencana untuk memperluas cakupan penjualannya. Ia berencana masuk ke marketplace tahun ini. Sejauh ini, ia hanya membuka penjualan di toko saja. Meski begitu, ia termasuk aktif di berbagai kegiatan masyarakat. Dari situ, ia mengaku justru mendapat banyak pesanan untuk produk camilannya.

“Buat acara arisan, bukber, dsb itu pada pesan langsung ke saya. Acara bazar kaya gini bantu saya promosi,” tambahnya.

Nah, satu poin plus yang menurutnya cukup membantu promosi adalah karena produknya sudah berlabel halal. Menurutnya ini sangat penting, terlebih pemerintah mewajibkan semua produk baik makanan dan minuman sudah berlabel halal sebelum 17 oktober 2024 mendatang. Termasuk, bagi para pelaku UMKM.

“Salah satu syarat ikut bazar itu sudah berlabel halal,” katanya.

Diketahui, BRI Otista memfasilitasi para pelaku UMUM di eilayah kerjanya. Meliputi area Otista, Bidara Cina, dan Matraman untuk menggelar Bazar Ramadhan 2024. Pesertanya sebanyak 28 pelaku UMKM sekaligus nasabah Bank BRI yang produknya bermacam-macam. Ada makanan, minuman, pakaian dan aksesoris. Seluruh transaksi di acara ini menggunakan QRIS BRI.

“Kolaborasi kami dengan kelurahan, kecamatan di wilayah kanca Otista. Acara ini jadi wadah mereka,” kata Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Otista, R Mochamad Yogiprayogi saat mengunjungi sejumlah tenda milik pelaku UMKM.

Pada kesempatan kali ini BRI juga membagikan 300 paket sembako pada warga sekitar. KOlaborasi dengan sejumlah BUMN seperti Perum Bulog, PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) serta Perumda Dharma Jaya. Hadir pula perwakilan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk sosialisasi pelaporan pajak.

20