Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Guru Republik Indonesia (PB PGRI) tengah melakukan penguatan organisasi secara internal dan eksternal. Langkah ini menjadi penguatan pasca kongres PGRI awal Maret lalu.

Unifah mengatakan, penguatan dan pembenahan internal menjadi momentum tepat, Karena belakangan, PGRI pun sempat diterpa polemik gugatan atas gugatan kepengurusan PGRI yang ia pimpin.

“Fokus kita sekarang adalah menguatkan internal dan eksternal organisasi,” kata Unifah saat ditemui di Kantor PB PGRI di Jakarta, Baru-baru ini. 

Unifah juga mengatakan kesolidan internal yang dibangun pun terbukti bisa menjawab masalah internal yang hadir. Kongres PGRI yang dilakukan Maret lalu pun, menghasilkan ketetapan hukum baru terkait dengan kepengurusan PGRI yang disahkan oleh pemerintah.

Ketetapan hukum itu dikeluakan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), lewat terbitnya Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kepmen Menkumham) Nomor AHU-0000332.AH.01.08. Tahun 2024, tentang Persetujuan Perubahan Perkumpulan Persatuan Guru Republik Indonesia.

"Buat kita, proses itu menjadi pelajaran penting bagaimana untuk kita terus menguatkan organisasi dari dalam," tutur dia.

Sementara untuk penguatan eksternal, Unifah menargetkan PGRI untuk terus memperjuangan harkat dan martabat guru dan tenaga kependidikan. Ia mengatakan, perjuangan yang selama ini dilakukan PGRI untuk mengangkat harkat dan martabat para guru, menjadi sorotan dari organisasi guru internasional.

"Terus kita masih ada banyak hal yang terus-menerus kita sampaikan terkait dengan kepastian hukum guru dan kepastian profesi. Nah, itu yang kita fokusin saat ini," tutur Unifah.