Home Nasional Jokowi : Pelaku TPPU Terus Mencari Cara-Cara Baru, Kita Tidak Boleh Kalah

Jokowi : Pelaku TPPU Terus Mencari Cara-Cara Baru, Kita Tidak Boleh Kalah

Jakarta, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar Indonesia tidak ketinggalan saat memberantas tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT). Sebab, menurut Jokowi, pelaku TPPU kerap mencari cara baru dengan memanfaatkan digitalisasi.

Perubahan pola transaksi hingga munculnya instrumen investasi baru turut digunakan pelaku tindak pidana melancarkan aksinya.

Pesan itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rangka Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).

"Pelaku TPPU terus menerus mencari cara-cara baru. Nah, ini kita tidak boleh kalah, tidak boleh kalah canggih, tidak boleh jadul, tidak boleh salah melangkah, harus bergerak cepat, harus di depan mereka. Kalau tidak, ya kita akan ketinggalan terus," kata Jokowi dilansir dalam kanal YouTube Seketariat Presiden, Rabu (17/4).

Adapun beberapa instrumen yang berisiko dimanfaatkan oleh pelaku TPPU meliputi cryptocurrency, aset virtual, NFT, aktivitas lokapasar, uang elektronik, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang digunakan untuk mengotomasi transaksi.

Kepala negara berpesan, pola baru berbasis teknologi tersebut memiliki celah yang perlu terus diwaspadai. Terlebih, berdasarkan data Crypto Crime Report, terdapat indikasi pencucian uang melalui aset kripto sebesar USD8,6 miliar pada tahun 2022.

"Ini setara dengan Rp 139 triliun, secara global. Bukan besar, tapi sangat besar sekali," ucap Jokowi.

Ia menyampaikan, penanganan TPPU harus komprehensif dilakukan. Di sisi lain, Indonesia harus waspada terhadap ancaman pendanaan terorisme. Ia berharap, lembaga terkait termasuk PPATK serta kementerian/lembaga lain terus meningkatkan sinergi dan inovasinya.

"Kita harus dua atau tiga langkah lebih maju dari para pelaku dalam membangun kerja sama internasional, dalam memperkuat regulasi dan transparansi, dalam menegakkan hukum yang tanpa pandang bulu serta pemanfaatan teknologi yang penting," kata Jokowi.

10