Home Pendidikan Presuniv Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave di Festival Seoul Beats on Campus

Presuniv Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave di Festival Seoul Beats on Campus

Jakarta, Gatra.com - K-Wave atau gelombang kebudayaan Korea Selatan saat ini sedang terjadi di Indonesia. Banyak masyarakat menggandrungi drama maupun musik Korea.

Menanggapi hal itu, Rektor President University (Presuniv), Handa S. Abidin mengingatkan untuk tidak terkecoh dengan hanya melihat fenomena K-Wave di tataran permukaan. Ada hal yang lebih penting dari sekadar fenomena tersebut. Bagaimana Korea Selatan menjadikan K-Wave menggeser perekonomiannya dari yang semula berbasis manufaktur ke sektor jasa, dan sekaligus untuk menyelamatkan negeri itu dari krisis ekonomi 1998.

Menurutnya, K-Wave adalah sebuah gelombang besar yang terencana dan diorkestrasi oleh Korea Selatan dengan sangat rapi.

"Ketika sudah terpikat dengan K-Pop atau K-Drama, kita akan membeli produk turunannya, seperti merchandise, makanan dan minuman, kosmetik, produk kecantikan, atau produk apa pun yang mereka tampilkan. Lalu, kita akan datang ke berbagai konsernya, atau ke Korea Selatan untuk mengunjungi tempat syuting dan berbagai lokasi wisata lainnya, serta membeli aneka produknya. Itulah gelombang besar dari K-Wave," katanya dalam keterangan yang diterima pada Selasa (23/4).

Oleh karena itu, Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus Festival yang akan digelar di President University Convention Center, Bekasi pada 7 Juni 2024 mendatang.

Festival yang ditargetkan dihadiri oleh ribuan partisipan tersebut juga akan melibatkan berbagai perusahaan asal Korea Selatan. Dengan begitu, festival ini juga akan menawarkan peluang karier di perusahaan-perusahaan Korea Selatan.

Handa menyebut, pembukaan konsentrasi baru ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia mempelajari cara Korea Selatan mengorkestrasi K-Wave. Pasalnya, K-Wave sudah terbukti mampu membawa produk-produk Korea Selatan mendominasi pasar dunia.

"Faktor kunci dari keberhasilan K-Wave adalah inovasi. Inilah yang akan kita pelajari habishabisan melalui konsentrasi K-Wave di Presuniv," jelasnya.

Semangat BTS

Salah satu topik yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave adalah tentang BTS atau Bangtan Sonyeondan, boyband asal Korea Selatan. BTS memang fenomenal. Mereka menjadi satu-satunya grup band yang pernah diundang berpidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 24 September 2018 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Kim Nam-joon alias RM yang mewakili koleganya, mengatakan bahwa cinta sejati dimulai dari mencintai diri kita sendiri.

International Chancelor Presuniv, Prof. Ki-chan Kim menjelaskan lebih jauh soal materi perkuliahan dalam konsentrasi K-Wave dengan semangat utama yang ditawarkan oleh BTS.

"Pesan penting dari grup band ini adalah ‘cintailah dirimu sendiri, dan cintailah sesamamu’. Konsep utama dari pesan tersebut adalah persaudaraan atau brotherhood," jelasnya.

Ia menyebut, semangat persaudaraan itulah yang menjadi inti dari pesan-pesan kemanusiaan atau humanity yang selalu disampaikan oleh BTS. Konsep itu juga gang membuat BTS disukai dan begitu populer di kalangan anak muda.

"Popularitas BTS dan pesannya yang menginspirasi anak-anak muda itulah yang membuat BTS bahkan diundang untuk memberikan pidatonya di Sidang Umum PBB," ucap Prof. Kim.

"Saya berharap dengan membuka konsentrasi K-Wave, mahasiswa Presuniv bisa mempelajari semangat BTS tersebut. Semangat untuk mencintai diri sendiri dan mencintai sesama. Semangat persaudaraan," tambahnya.

Salah satu topik penting lainnya dari konsentrasi K-Wave adalah entrepreneurship. Menurutnya, ada semangat entrepreneurship yang berbeda dari konsentrasi ini.

Ia menyebut bahwa kunci utama dari entrepreneurship adalah inovasi. Untuk mendorong munculnya inovasi, para pemimpin mesti berorientasi pada sumber daya manusia.

"Kuncinya adalah beri mereka inspirasi untuk berani bermimpi. Lalu, berdayakan kemampuan mereka, dan dorong untuk kolaborasi agar setiap orang dapat mencapai kinerja terbaiknya saat berinovasi," kata Prof. Kim.

Dengan semangat seperti itu, lanjutnya, bisnis bukan saja akan terus maju, tetapi dunia pun akan berkembang ke arah yang lebih baik.

"Jadi, melalui topik BTS yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave, kita bukan hanya membangun semangat tentang pentingnya humanity atau kemanusiaan, tetapi juga keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua orang melalui inovasi," ucapnya.

Ia menegaskan, untuk mewujudkan hal tersebut, para pemimpin tidak boleh membatasi kebebasan orang dalam berpikir. Kemerdekaan dan kebebasan dalam membangun peradaban baru harus tetap dijaga.

Dalam rancangan pembelajarannya, materi K-Wave akan dipelajari mahasiswa dengan berbagai cara yang menyenangkan. Di antaranya, akan ada banyak pembicara dari kalangan praktisi bisnis, field trips dan tur, mengerjakan proyek-proyek kreatif, workshop, dialog lintas budaya, pemanfaatan teknologi digital, dan lainnya.

11