Jakarta, Gatra.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi periode Januari-Maret 2024 atau kuartal I-2024 mencapai Rp401,5 triliun. Realisasi tersebut berasal dari 3 sektor yakni infrastruktur dan jasa, industri manufaktur dan primer.Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi ketiga sektor tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk PMA tumbuh menjadi Rp204,4 triliun dan PMDA sebesar Rp197,1 triliun.

“Saya alhamdulilah sejak 2021 kita canangkan komposisi pertumbuhan investasi itu sudah lebih banyak ke sektor industri, ini sebagai bentuk dari instrumen hilirisasi,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (29/4).

Lebih rinci, dalam PMA sektor infrastruktur dan jasa tercatat sebesar Rp64,7 triliun atau sebesar 31,1% dari total PMA. Sedangkan dalam PMDN sebesar Rp104,5 triliun atau sebesar 53,0% dari total PMDN. Sehingga total investasi yang masuk ke sektor infrastruktur dan jasa pada kuartal I-2024 mencapai Rp169,2 triliun.

Bahlil juga menjelaskan bahwa, ada 5 sektor pendorong realisasi investasi berdasarkan subsektor pada kuartal I-2024. Dalam PMA ada Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya senilai US$2,7 miliar atau sekitar 20,2%. Kemudian, Pertambangan senilai US$1,4 miliar atau 10,3%, Trasnportasi, Gudang dan Telekomunikasi senilai US$1,2 miliar atau 8,7%. Kemudian, Industri Kimia dan Farmasi senilai US$1,1 miliar atau 7,9% dan Industri Kertas dan Percetakan US$1 miliar.

Selanjutnya, pada PMDN ada Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp30,2 triliun atau 15,3% dari total PMDN, Pertambangan Rp21,2 triliun atau 10,8%, Industri Makanan Rp18,8 trilun atau 9,6%. Lalu, Jasa Lainnya senilai Rp17,3 triliun, Perdagangan dan Reparasi Rp16,5 triliun atau 8,4%.