Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan, kinerja prekonomian Indonesia pada kuartal I-2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5% secara tahunan (year on year/yoy).
Menurut Sri Mulyani, hal ini didukung oleh permintaan domestik yang tetap kuat, baik dari sisi konsumsi Pemerintah, dan rumah tangga seiring dengan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang menyebabkan beberapa belanja harus dilakukan front loading.
“Ekonomi Indonesia masih cukup resilien, pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5 persen dan menguat dibandingkan triwulan IV-2023,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2024, Jumat (3/5).
Sri Mulyani menjelaskan, proyeksi tersebut juga didukung oleh kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan menaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pensiun serta pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dengan tunjangan kinerja 100% yang memberikan dukungan pada belanja pemerintah yang memperkuat belanja masyarakat atau daya beli masyarakat,
Bendahara Negara itu, juga menjelaskan bahwa dari sisi investasi bangunan juga lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah dan aktivitas kontruksi properti swasta sebagai dampak positif dari insentif yang diberikan oleh pemerintah.
Di sisi lain, kinerja ekspor diperkirakan masih belum cukup kuat, sejalan dengan moderasi harga-garga komoditas dan lemahnya permintaan global.
“Dengan begitu perkembangan tersebut perkembangan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan tetap disekitar 5 persen,” jelasnya.
