Home Ekonomi Wisatawan Lebaran Jadi Penyumbang Utama Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

Wisatawan Lebaran Jadi Penyumbang Utama Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

Yogyakarta, Gatra.com – Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta pada triwulan pertama 2024 tertinggi di Jawa. Penyumbang terbesarnya adalah kedatangan wisatawan saat libur Lebaran.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim menjelaskan tren pemulihan ekonomi Yogyakarta terus menguat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY triwulan I 2024 tumbuh sebesar 5,02 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan tahun sebelumnya 4,86 persen.

“Angka ini menjadikan pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi di Pulau Jawa. Ada beberapa faktor pendorong pertumbuhan tersebut seperti permintaan masyarakat yang meningkat seiring aktivitas pada bulan Ramadan,” jelas Ibrahim, Selasa (6/5).

Selain itu, adanya pergeseran pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada ASN, TNI, Polri, dan pensiunan yang cair pada triwulan I 2024. Sebelumnya pencairan dilakukan pada triwulan II. Faktor terakhir penyumbang pertumbuhan ekonomi DIY adalah pelaksanaan rangkaian pemilu.

Dari sisi penawaran, mayoritas lapangan usaha utama DIY mengalami pertumbuhan positif, seperti usaha industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta konstruksi.

Pertumbuhan industri pengolahan sebesar 4,71 persen (yoy) didorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap beberapa produk industri sehubungan dengan periode Ramadan. Sementara penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 12,58 persen (yoy) didorong kenaikan permintaan hotel seiring momen libur, cuti bersama, dan pelaksanaan kampanye.

Penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan I 2024. Adapun usaha konstruksi tumbuh 8,62 persen (yoy) meningkat sejalan akselerasi pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tol di Yogyakarta serta revitalisasi jalan dan jembatan untuk mengakomodasi kedatangan pemudik.

“Pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan adalah lapangan usaha pertanian yang masih mengalami kontraksi 9,51 persen (yoy) imbas mundurnya masa panen akibat El Nino,” ungkap Ibrahim.

Dari sisi permintaan, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 4,58% (yoy), didorong oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat dalam menghadapi puasa dan Lebaran. Permintaan yang meningkat tersebut berupa bahan pokok, pakaian, dan hampers.

“Pertumbuhan ekonomi DIY pada 2024 diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan positif pada kisaran 4,8-5,6 persen (yoy),” lanjutnya.

Namun Ibrahim mengingatkan beberapa tantangan dari perekonomian global maupun domestik perlu diantisipasi agar dapat mencapai ekonomi Yogyakarta yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

50