Home Pendidikan Favorit UTBK, Undip Tak Naikkan Biaya UKT Mahasiswa Baru 2024

Favorit UTBK, Undip Tak Naikkan Biaya UKT Mahasiswa Baru 2024

Semarang, Gatra.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tidak menaikkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru tahun 2024.

Rektor Undip Semarang, Prof. Dr. Suharnomo S.E, M.Si, menyatakan, sudah delapan tahun tidak menaikkan biaya UKT.

“Pada 2024, Undip tidak menaikkan biaya UKT bagi mahasiswa baru. Masih tetap sama dengan tahun lalu,” katanya kepada wartawan di Kampus Undip Tembalang Semarang, Selasa (7/5).

Biaya UKT Undip terbagai dalam delapan golongan, paling rendah golongan 1 yakni Rp500 ribu per semester, sedangkan untuk golongan 2 hingga 8 tergantung dari masing-masing fakultas.

Lebih lanjut, Prof. Suharnomo menyatakan, Undip masih menjadi favorit pada pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2024.

“Jumlah pendaftar UTBK tahun 2024 sebanyak 25.398 orang. Alhamdulillah Undip masuk nomor dua kampus terfavorit pilihan calon mahasiswa di Indonesia,” ujarnya.

Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024 di Undip dilaksanakan dalam dua gelombang, yakni gelombang I pada 30 April hingga 7 Mei 2024 dan gelombang II dilaksanakan pada 14-17 Mei mendatang.

Menurut Prof. Suharnomo, untuk pelaksanaan UTBK menyediakan fasilitas perangkat komputer sebanyak 1.225 unit yang tersebar dalam 61 ruangan yag dilengkpasi AC.

Lokasi tes UTBK-SNBT 2024 dipusatkan di kampus Undip Tembalang, dengan materi yang diujikan adalah Tes Potensi Skolastik (TPS) yang meliputi literasi dalam Bahasa Indonesia, literasi dalam Bahasa Inggris, dan penalaran Matematika yang berlangsung selamat 195 menit.

“Pelaksanaan tes UTBK transparan, calon mahasiswa yang dinyatakan diterima nilainya memang paling baik. Kalau sampai main curang bisa viral nanti,” ujarnya.

Undip saat ini memiliki 55 program studi jenjang sarjana, 11 program studi jenjang sarjana terapan, 62 studi jenjang pascasarjana dan profesi, serta 21 program studi spesialis dan program sub-spesialis.

"Beberapa program studi terakreditasi unggul bahkan meraih Akreditasi Internasional,” ujarnya.

358